Penggabungan ATM Bank BUMN Mulai Juli 2015

BRI, BNI, Mandiri dan BTN setiap tahun selalu investasi menambah jumlah mesin ATM.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Jun 2015, 17:49 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2015, 17:49 WIB
Kartu ATM
(Foto: www.3sisecurity.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bank-bank yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap mengkonsolidasikan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pada pertengahan Juli 2015. PT Bank Mandiri Tbk bakal melakukan uji coba dengan penggabungan 50 unit ATM sebagai pilot project tersebut.

‎Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans menjelaskan, pilot project konsolidasi ATM empat bank pelat merah yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk akan dilakukan Juni ini.

"Tapi mungkin pertengahan Juli baru bisa dikonsolidasi. Kami siapkan 50 unit ATM untuk pilot project ini di beberapa lokasi, saya lupa di mana saja. Sekarang sedang sinkronisasi atau integrasi konsolidasi ATM," tegas dia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (17/6/2015).

Lebih jauh dijelaskan Rico, tujuan penyatuan ATM bank-bank BUMN ini untuk mengefisiensi biaya maupun jumlah investasi mesin otomatis itu. Gabungan ATM tersebut akan diberi branding ATM Link yang menyediakan layanan empat bank pelat merah.

"BRI, BNI, Mandiri dan BTN setiap tahun selalu investasi menambah jumlah mesin ATM. BTN biasanya menambah 2.000 unit hingga 4.000 unit, Bank Mandiri 3.500 unit, BRI sebanyak 2.000 unit hingga 4.000 unit dan BNI 2.000 sampai 3.000 unit," tutur dia.

Menurutnya, jika empat perbankan ini berinvestasi masing-masing, penambahan ATM menjadi lebih lambat. Tahun ini saja, kata dia, Bank Mandiri menambah basis 3.500 unit ATM dari jumlah saat ini 15.444 unit.

Sementara jumlah transaksi ideal setiap ATM per bulan sebanyak 10 ribu transaksi.  "Kalau misalnya gabung dengan Himbara, dengan ‎branding ATM Link, masing-masing akan cepat pertumbuhannya," terangnya. (Fik/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya