Bank Mandiri Terbitkan Global Bond USD 800 juta di Tengah Ketidakpastian Pasar Global

Bank Mandiri berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar USD 800 juta dari penerbitan Global Bond.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 21 Mar 2025, 11:47 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2025, 11:47 WIB
Gedung bank mandiri (c) Bank mandiri
Gedung bank mandiri. Bank Mandiri berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar USD 800 juta dari penerbitan Global Bond. (c) Bank mandiri... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar USD 800 juta dari penerbitan Global Bond. Surat utang ini merupakan bagian dari Program Euro Medium Term Note milik Bank Mandiri senilai USD 4 miliar dan diterbitkan dengan format Regulation S. Transaksi ini menandai kembalinya Bank Mandiri ke pasar surat utang internasional sejak 2023.

Penerbitan Global Bond ini menerima 3.5 kelebihan permintaan (oversubscription) pada saat proses bookbuilding dari jumlah yang diterbitkan. Surat utang ini memiliki tenor 3 tahun dan diterbitkan dengan kupon 4.90% dan tercatat pada Singapore Exchange. Adapun dana hasil dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan.

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, menyampaikan bahwa transaksi tersebut merupakan penerbitan surat utang dalam mata uang USD dengan jumlah terbesar yang pernah dilakukan oleh bank di Indonesia. Selain itu, surat utang ini diterbitkan dengan spread paling tipis sepanjang sejarah penerbitan Global Bond Bank Mandiri, yaitu US Treasury (UST) 3 Tahun + 113 bps.

"Keberhasilan ini merupakan pencapaian dan bukti bahwa investor memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja Bank Mandiri, serta keyakinan atas stabilitas dan potensi pertumbuhan Bank Mandiri ke depannya bahkan di tengah ketidakpastian pasar global dan domestik," kata Eka dalam keterangan resmi, Jumat (21/3/2025).

Positifnya keyakinan investor juga tercermin dari rating yang diberikan untuk surat utang ini dengan Moody's menetapkan rating Baa2 dan S&P memberikan rating BBB. Investor yang membeli surat utang ini didominasi oleh fund manager dan asset manager sebesar 79% dari total alokasi penerbitan, bank dan lembaga keuangan 13%, perusahaan asuransi 4%, sovereign wealth fund/sektor publik 3%, serta private banks dan korporasi 1%.

Investor dari Asia mendominasi sebanyak 75%, dan investor dari Eropa, Timur Tengah & Afrika (EMEA) sebanyak 25%. HSBC, J.P. Morgan, Mandiri Securities, dan MUFG bertindak sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers untuk transaksi ini.

 

Promosi 1

Bank Mandiri Catat Lonjakan 10 Kali Lipat di Livin’ Investasi, Dorong Akselerasi Keuangan Digital

Ilustrasi Bank Mandiri
Ilustrasi Bank Mandiri (Foto: Bank Mandiri)... Selengkapnya

Sebelumnya,  Bank Mandiri terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi investasi yang lebih inklusif melalui fitur Livin’ Investasi di super app Livin’ by Mandiri. Fitur yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2022 ini, memudahkan masyarakat untuk mengakses ragam instrumen investasi seperti reksa dana, obligasi, dan saham dalam satu aplikasi.

Melalui fitur Livin’ Investasi, nasabah langsung dapat membeli, mengelola dan memantau portofolio investasinya kapan pun dan di manapun. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kehadiran fitur ini selaras dengan komitmen Bank Mandiri untuk mendorong inklusi keuangan melalui digitalisasi layanan.

“Kami memahami, investasi merupakan salah satu kunci dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, kami terus mengoptimalkan Livin’ Investasi sebagai solusi investasi yang mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Darmawan.

Salah satu keunggulan utama fitur Investasi ini, antara lain nasabah dapat memulai investasi reksa dana dengan nominal yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp 10.000. Dengan berbagai pilihan produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing nasabah, fitur ini memberikan fleksibilitas dalam mengelola aset untuk mencapai kemandirian finansial.

Selain reksa dana, fitur ini juga menyediakan akses ke investasi obligasi yang dapat menjadi pilihan bagi nasabah yang mencari instrumen investasi dengan imbal hasil tetap. Lebih lanjut, bagi nasabah yang ingin berinvestasi di pasar modal, Livin’ Investasi juga menyediakan layanan pembukaan akun saham yang praktis dan cepat.

 

 

Respons Positif

Bank Mandiri Konsisten Jaga Stabilitas Perbankan dengan Fundamental Bisnis yang Solid
Bank Mandiri... Selengkapnya

Hingga Desember 2024, fitur Livin’ Investasi telah mendapat respons positif dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan lonjakan jumlah pembukaan akun saham di Livin’ by Mandiri yang meningkat hingga 10 kali lipat. Tidak hanya itu, sebanyak 91% transaksi reksa dana di Bank Mandiri kini telah dilakukan melalui Livin’ by Mandiri, menunjukkan tingginya adopsi layanan investasi digital di kalangan nasabah.

“Realisasi ini mencerminkan, masyarakat semakin nyaman berinvestasi secara digital. Ke depan, kami akan terus mengembangkan fitur Livin’ Investasi agar semakin inklusif dan dapat menjangkau lebih banyak nasabah, baik yang sudah terbiasa berinvestasi maupun mereka yang baru memulai perjalanan investasinya,” imbuh Darmawan.

Sebagai informasi, hingga akhir Januari 2025, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri telah mencapai 30 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 362 juta transaksi atau tumbuh 32% secara tahunan dan total transaksi Livin’ by Mandiri telah mencapai Rp 340 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya