Proyek Besar Pertamina Buat Go International

Terminal BBM Tanjung Uban dilengkapi dengan fasilitas blending mogas yang dapat meningkatkan fleksibilitas pembelian impor produk premium.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Jun 2015, 21:02 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2015, 21:02 WIB
Petugas kilang Pertamina.
Petugas kilang Pertamina (Foto: Arthur Gideon/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mempunyai rencana besar untuk dapat memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri sekaligus mampu bersaing dengan Singapura dalam hal perdagangan komoditas tersebut.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, hal ini akan terwujud dengan proyek pembangunan terminal BBM (TBBM) Sambu dan TBBM Tanjung Uban di Kepulauan Riau.

Dia menjelaskan, Terminal BBM yang sama-sama berada di provinsi Kepulauan Riau tersebut nantinya akan memiliki fungsi yang berbeda di mana Terminal BBM Tanjung Uban akan ditujukan untuk menyuplai kebutuhan di dalam negeri, sedangkan Terminal BBM Sambu akan akan lebih difokuskan untuk perdagangan BBM internasional.

"Kalau Tanjung Uban lebih fokus ke domestik. Sedangkan ini (TBBM Sambu) ada multi fungsi nanti. Selain untuk tambahan Tanjung Uban, juga untuk melayani (perdagangan BBM internasional)," ujarnya di Pulau Sambu, Kepulauan Riau, seperti ditulis Minggu (21/6/2015).

Dwi mengungkapkan, untuk Tanjung Uban, Pertamina membangun tangki timbun dengan kapasitas 200 ribu kilo liter (KL) lengkap dengan Terminal Automation System dan dermaga baru berkapasitas LR 100 ribu DWT.

Terminal BBM ini dilengkapi dengan fasilitas blending mogas yang dapat meningkatkan fleksibilitas pembelian impor produk premium atau HOMC 92 dan naptha. Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 62 juta.

Sedangkan untuk Sambu, Pertamina membangun Terminal Automation System serta blending untuk produk HSD dan MFO berstandar internasional. Dengan proyek ini, kapasitas Terminal BBM Sambu yang telah berdiri sejak 1987 akan meningkat hingga mencapai 300 ribu KL.

Sehingga total kapasitas Terminal BBM Sambu nantinya sebesar 800 ribu KL.  Selain itu, Pertamina juga membangun dermaga berkapasitas LR 100 ribu DWT di pulau tersebut. Nilai investasi untuk proyek ini mencapai US$ 94 juta.

"(Investasi proyek TBBM Sambu) Hampir Rp 1 triliun, ini tahap satu. Karena ada beberapa storage kalau bisnis ini berkembang. Nanti bisa ditambah kalau bisnisnya sudah berkembang. (Sumber dana) Dari internal. Kalau ada eksternal, sudah ada dalam basket, karena kami pernah terbitkan bond, termasuk basket itu semua," kata dia.

Bila semua proyek ini tuntas, Dwi yakin mampu berkontribusi besar untuk menjaga suplai BBM di dalam negeri serta menjadi modal penting untuk pengembangan bisnis Pertamina di dunia internasional.

"Jadi pertama, bisa amankan suplai dalam negeri dr sisi logistik. Dan kedua, kami melayani pelayaran-pelayaran internasional. Kalau ada kapal-kapal dari luar negeri, kemudian unloading disambut dari kapal-kapal yang lebih kecil, bisa kita kirim ke berbagai area," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya