Liputan6.com, Jakarta - Menjelang perayaan Hari Raya  Idul Fitri, warga beramai-ramai menebus barang-barang yang digadaikan pada awal Ramadan.
"Trennya minggu terakhir jelang lebaran itu orang banyak yang nebus barang gadaiannya, karena mereka PNS sudah terima gaji ke-13, pegawai juga sudah terima THR," kata Manajer Humas Pegadaian Basuki Tri Andayani saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (11/7/2015).
Baca Juga
Dijelaskannya, tren orang menggadaikan barang puncaknya sebenarnya di awal bulan Ramadan hingga pertengahan Ramadhan.‎ Ini dilakukan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan keluarga saat bulan Ramadan.Â
Advertisement
Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah barang gadaian sebesar 14 persen dibandingkan Mei. "Nanti setelah lebaran tren peningkatan orang yang menggadaikan barang kembali meningkat, sekitar dua minggu setelah lebaran," paparnya.
Sementara jenis barang yang paling banyak digadaikan adalah emas, dengan memiliki porsi mencapai 97 persen dari total barang yang digadaikan. Kemudian disusul barang-barang elektronik seperti laptop dan handphone.
Sekadar informasi, emas memang menjadi barang favorit untuk digadaikan. Selain harganya yang relatif stabil, emas juga dikenal sebagai barang investasi yang tidak pernah merugikan. Perseroan sendiri sebagian besar pendapatannya juga didominasi dari transaksi emas.
Dari laporan kinerjanya, Pegadaian membukukan nilai penjualan emas sekira Rp 700 miliar dengan volume 1,4 ton emas sepanjang Januari-Maret 2015. Sementara realisasi gadai emas pada tiga bulan pertama ini mencapai sekira Rp 240 miliar sampai Rp 250 miliar dengan volume setengah ton emas.
(Yas/Ndw)