Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) meluncurkan logo baru pada Kamis (30/7/2015). Langkah perusahaan mengganti logo ini sebagai tanda langkah awal dalam pengembangan bisnis PPI untuk merambah pasar internasional.
Direktur Utama Perusahaan Perdagangan Indonesia, Dayu Padmara Rengganis mengungkapkan, salah satu negara yang akan dijadikan fokus pengemebangan pasar adalah Singapura.
"New bussiness kami akan fokus produk holtikultura, kami ingin tembus pasar Singapura, sayur sayuran dan buah-buahan, singapura itu butuh banyak buah," kata Dayu di Graha PPI, Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Buah yang ingin diekspor ke Singapura diantaranya salak dan manggis. Dari kajian yang dilakukan PPI, kebutuhan salak asal Indonesia di Singapura sangat tinggi.
Selain itu, selain sayur dan buah, salah satu sektor yang akan digarap oleh PPI adalah penjualan hasil laut Indonesia. Sebagai negara maritim, produk perikanan Indonesia sangat terkenal, hal ini yang menjadi daya tarik Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk mengembangkan bisnis di perikanan.
Strategi bisnis dengan orientasi ke ekspor tersebut dinilai Dayu sebagai langkah yang jitu untuk mengurangi tingkat kerugian perusahaan yang pada tahun 2014, BUMN ini menelan kerugian mencapai Rp 37 miliar.
"Kami memang akan berusaha keras paling tidak bisa mencapai laba Rp 17,5 miliar tahun ini, tapi saya rasa dengan semangat teman-teman yang lebih kita mungkin bisa lebih dari itu," pungkas Dayu.
Untuk diketahui, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) atau juga dikenal dengan ITC yang merupakan singkatan dari Indonesia Trading Company merupakan satu-satunya BUMN trading company di Indonesia.
PPI bergerak di perdagangan umum meliputi ekspor, impor, dan distribusi yang merupakan merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT Tjipta Niaga (Persero), PT Dharma Niaga (Persero) dan PT Pantja Niaga (Persero) yang berlaku efektif sejak tanggal 31 Maret tahun 2003 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 tahun 2003.
Ketiga eks-BUMN Niaga tersebut merupakan kelompok Perusahaan The Big Five milik Pemerintah Belanda di Indonesia pada era penjajahan Belanda yang dinasionalisasikan menjadi BUMN di kisaran 1950.
Pelaksanaan merger ketiga eks-BUMN Niaga ditujukan untuk meningkatkan effisiensi manajemen, memaksimalkan keuntungan, integrasi bisnis dan meningkatkan kepemilikan aset. (Yas/Gdn)
Punya Logo Baru, BUMN Ini Ingin Rambah Pasar Singapura
Buah yang ingin diekspor ke Singapura diantaranya salak dan manggis.
Diperbarui 30 Jul 2015, 10:32 WIBDiterbitkan 30 Jul 2015, 10:32 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Guru di Australia Dipecat Gara-gara Mengaku Sebagai Kucing
Apa Tujuan Orang Melakukan Pidato: Memahami Maksud dan Manfaatnya
Raissa Ramadhani Rangkum Perjalanan Musiknya Lewat Debut Album Ribuan Rindu
Intip Kinerja BRIS di Tengah Ketidakpastian Pasar
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Bungkam Yogya Falcons, Kepastian Gresik Petrokimia ke Final Four Masih Menggantung
Resep Nastar Nanas: Panduan Lengkap Membuat Kue Lebaran Favorit
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Persib Gagal Kalahkan Madura United
VIDEO: Band Sukatani Minta Maaf soal Lagu "Bayar Bayar Bayar", Ada Intimidasi?
H-5 Lebaran Tak Ada Tarif Eksekutif di Pelabuhan Merak
Wakil Bupati Purbalingga Dukung Band Sukatani: Selama Kritik Membangun, Sah-sah Saja
Mengenal Noise-Cancelling dan Risiko Penggunaannya
Tersingkir Cepat dari Piala Asia U-20, PSSI Bakal Umumkan Nasib Indra Sjafri pada Minggu 23 Februari 2025