Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 akan segera berlangsung pada tahun ini. Dalam pasar tunggal ini, produk-produk Indonesia akan bersaing dengan produk dari negara lain sesama anggota ASEAN.
Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, persaingan antar produk ini tidak menjadi masalah besar yang dihadapi industri dalam negeri, terlebih negara-negara di kawasan ini telah sepakat membebaskan tarif bea masuknya.
"Kita tidak tidak ada masalah di aspek tarif, semua sudah sepakat 0 persen," ujarnya di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Menurut Sigit, yang harus mendapatkan perhatian justru masalah sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, belum semua profesi di Indonesia telah bersertifikat.
"Meski sudah ada beberapa ratus profesi yang sudah ada sertifikasi. Tapi masalah sekarang SDM, karena service yang jadi masalah. Masalah lebih ke SDM, jangan sampai ini dimasukan juga," jelasnya.
Sigit menegaskan, masalah sertifikasi ini bukan hanya tanggungjawab dari Kemenperin saja, tetapi juga kementerian dan lembaga terkait.
"Kalau industri sudah siapkan sertifikasi tenaga kerja. Kita sudah banyak lakukan beberapa sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri. Karena ada jabatan-jabatan tertentu yang harus ada spesifikasinya," tandasnya. (Dny/Ndw)