Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket (Astindo) meminta pemerintah juga memberikan perhatian kepada para wisatawan asing terkait sering terjadinya penutupan bandara akibat sebaran abu vulkanik gunung.
Wakil Sekjen Astindo, Pauline Soeharno mengatakan pemerintah juga harus peduli kepada para wisatawan asing yang tidak bisa kembali ke negaranya akibat ada penutupan bandara. Terutama jika batas berlaku visa yang dimiliki wisatawan asing tersebut telah habis.
"Kalau warga negara asing yang harus kembali ke negaranya sedangkan visa mereka sudah mau habis, bagaimana penanganannya. Apakah ada bentuk tanggung jawab dari maskapai. Kalau visa mereka cuma 30 hari, kemudian pas 30 hari mau kembali bandaranya ditutup, mereka harus bagaimana," ujar Pauline saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Advertisement
Pauline menuturkan, salah satu solusi agar penerbangan tidak ikut terganggu dengan mengubah jadwal ke malam hari. Lantaran selama ini penutupan bandara akibat sebaran abu vulkanik Gunung Raung dilakukan pada siang hingga sore hari. Perubahan jadwal ini telah dilakukan oleh maskapai asing yang terbang dari negara lain ke Bandara Ngurah Rai Bali.
"Maskapai asing mereka sudah mengubah jadwal penerbangan. Karena selama ini aktivitas Gunung Raung itu siang sampai sore. Jadi mereka memindahkan jadwal penerbangan ke malam sampai pagi," tutur Pauline.
Selain itu, Pauline juga berharap semburan abu ini segera selesai sehingga ada kepastian bagi bisnis penerbangan dan pariwisata.
"Harapannya cepat selesai, karena kalau seperti ini jadi tidak ada kepastian. Ini juga sangat mengganggu bisnis travel," kata dia. (Dny/Ahm)