Produk Asal China Rusak Mutiara RI

Mutiara-mutiara asal China masuk ke kantong-kantor produksi di dalam negeri khususnya kawasan timur.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Agu 2015, 19:32 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2015, 19:32 WIB
Mutiara
Lombok-Sumbawa Pearl Festival akan digelar Agustus hingga September mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Industri mutiara dalam negeri masih mengalami tekanan yang berat. Hal ini lantaran masuknya mutiara asal China dengan jenis Fresh Water yang kualitasnya yang rendah.

Direktur Pengembangan Produk Non-Konsumsi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Maman Hermawan mengatakan, pada periode 1980-an, mutiara asal Indonesia yang berjenis South Sea Pearl (SSP) dipatok dengan harga US$ 120 per gram.

Namun sejak masuknya mutiara asal China ini, harga mutiara Indonesia turun drastis. Saat ini di pasar dunia harga mutiara jenis SSP hanya dipatok sebesar US$ 17-US$ 18 per gram.

"Sebelum maraknya importasi entah ilegal atau legal, mutiara Fresh Water China. Dulu mutiara kita sempat seharga US$ 120 per gram tahun 80-an. Tapi setelah masuknya mutiara dari china, harga mutiara kita terjun bebas sampai sekarang antara US$ 17-US$ 18 per gram," ujarnya di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Lebih buruk lagi, peredaran mutiara Fresh Water di Indonesia justru merusak citra mutiara SSP yang memang dihasilkan di Indonesia dan memiliki kualitas jauh lebih bagus. Banyak pembeli yang tertipu saat membeli mutiara di Indonesia.

"Jadi seolah-oleh mereka membeli mutiara asli SSP yang asli Indonesia dan harganya sangat murah. Ternyata sampai negaranya, itu mutiara Fresh Water dari China. Image mutiara Indonesia menjadi rusak," kata dia.

Bahkan mutiara-mutiara asal China ini juga masuk ke kantong-kantor produksi di dalam negeri khususnya kawasan timur, seperti NTB bahkan Pulau Komodo.

"Jadi kebanyakan menggunakan Fresh Water China karena ketidaktahuan. Itu juga karena murahnya. Mutiara itu Indonesia sekarang US$ 18-US$ 19 dolar per gram. Mutiara China itu bisa hanya 0,0 sekian dolar per gram," tandasnya. (Dny/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya