Kala Menko Maritim Rizal Ramli Terkesan dengan Menteri Susi

Sejumlah kebijakan untuk menangkal pencurian ikan telah dilakukan Menteri Susi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Agu 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2015, 14:00 WIB
20150625_WAWANCARA EKSLUSIF LIPUTAN6.COM DENGAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN SUSI PUDJIANTI_Jakarta_Susi Pudjiastuti 2
Menteri Susi Pudjiastuti Susi menyampaikan banyak hal terkait kebijakan fenomenalnya untuk memberantas illegal fishing, saat sesi wawancara dengan tim redaksi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (25/6/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti menarik perhatian banyak pihak. Tak terkecuali Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo.

Kesan pertama Rizal, sosok Susi Pudjiastuti sangat tegas terutama dalam memberantas pencurian ikan atau illegal fishing. "Langkah beliau diperlukan untuk shock terapy illegal fishing," tutur dia di Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Namun begitu, dia mengatakan poin utama kebijakan Susi bukan hanya soal pemberantasan pencurian ikan. Melainkan, meningkatkan nilai tambah kepada produk perikanan sehingga dapat dinikmati masyarakat Indonesia. "Harus ada policy nilai tambahnya sektor perikanan. Bagaimana produktivitas tinggi," tutur dia.

Selain tegas, Rizal ternyata juga tertarik dengan gaya menteri yang dikenal nyentrik tersebut. Terutama, tato yang melekat di kaki mantan bos Susi Air itu. "Bu Susi hari ini manis banget,saya diceritain pakai tato. Sebetulnya saya ingin lihat," candanya.

Sebagai informasi, sejumlah kebijakan untuk menangkal pencurian ikan telah dilakukan Menteri Susi. Antara lain, moratorium kapal sampai peledakan kapal-kapal pencuri ikan.

Baru-baru ini pula, Susi juga mengusulkan pengaturan terkait garam impor. Mengingat, gempuran garam impor merajalela dan merugikan petani lokal. (Amd/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya