Dolar AS Perkasa, Harga Emas Tenggelam

Harga emas turun 1 persen karena dolar AS menguat

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 23 Sep 2015, 08:01 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2015, 08:01 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun
Ilustrasi Harga Emas Turun (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Los Angeles - Harga emas turun 1 persen pada Selasa (Rabu pagi WIB) karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat dipicu ekspektasi baru bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

Dilansir dari Reuters, Rabu (23/9/2015), harga emas gagal mempertahankan keuntungan setelah seorang pejabat Fed menekankan bahwa kenaikan suku bunga AS tidak batal, tapi hanya ditunda.

Harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi US$ 1.125,22 per ounce, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,7 persen menjadi US$ 1.124,8 per ounce.

Platinum meluncur paling dalam di antara logam mulia lainnya yaitu turun lebih dari 3 persen ke level terendah 6,5 tahun. Beberapa pedagang mengutip berita pemalsuan uji emisi kendaraan Volkswagen dapat mempengaruhi 11 juta mobil di seluruh dunia. Platinum digunakan dalam katalis diesel.

Harga platinum turun 3,4 persen menjadi US$ 932,75 per ounce, setelah jatuh ke terendah sejak Januari 2009 di US$ 929,50.

Harga komoditas jatuh  level  terendah dalam dua minggu, saham turun tajam dan imbal hasil obligasi menurun. Emas tidak dipandang sebagai aset safe haven, tapi ditekan karena dolar AS menguat ke posisi tertinggi hampir dua minggu.

"Emas tertekan oleh dolar yang lebih kuat didasarkan pada keyakinan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga tahun ini, mungkin Oktober," kata Dan Heckman, Konsultan Investasi Senior dari US Bank Wealth Management di Kansas City.

Tak hanya emas dan platinum, harga spot paladium turun 0,6 persen menjadi US$ 607,47 per ounce dan perak turun 2,6 persen ke level US$ 14,77 per ounce. (Ndw/Igw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya