Harga Emas Antam Stabil, 1 Gram Dipatok Rp 1.539.000

Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam tak berubah pada perdagangan Senin (4/11/2024). Harga emas Antam hari ini dipatok Rp 1.539.000 per gram.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Nov 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 09:00 WIB
20151130-Harga-Emas-Kembali-Buyback-AY
Harga emas Antam Dipatok Rp 1.539.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam juga di posisi yang sama Rp 1.539.000 per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam stabil pada perdagangan di awal pekan ini. Begitu pula dengan harga pembelian kembali atau buyback juga tak mengalami perubahan.

Pada Senin (4/11/2024), harga emas Antam Dipatok Rp 1.539.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam juga di posisi yang sama Rp 1.539.000 per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback stabil di angka Rp 1.391.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.391.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.04 WIB sebagian besar kepingan emas Antam masih tersedia.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam hari ini 0,5 gram: Rp 819.500
  • Harga emas Antam hari ini 1 gram: Rp 1.539.000
  • Harga emas Antam hari ini 2 gram: Rp 3.022.000
  • Harga emas Antam hari ini 3 gram: Rp 4.513.000
  • Harga emas Antam hari ini 5 gram: Rp 7.499.000
  • Harga emas Antam hari ini 10 gram: Rp 14.920.000
  • Harga emas Antam hari ini 25 gram: Rp 37.137.500
  • Harga emas Antam hari ini 50 gram: Rp 74.155.000
  • Harga emas Antam hari ini 100 gram: Rp 148.190.000
  • Harga emas Antam hari ini 250 gram: Rp 370.087.500
  • Harga emas Antam hari ini 500 gram: Rp 739.875.000
  • Harga emas Antam hari ini 1000 gram: Rp 1.479.600.000.

Prospek Harga Emas Dunia Minggu Ini, Naik Lagi atau Jatuh?

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Sebelumnya, pemilihan Presiden di AS kini tinggal beberapa hari lagi, dan saat investor memperdebatkan kandidat mana yang akan lebih baik untuk pasar keuangan, analis di JPMorgan condong ke hasil yang lebih baik untuk Bitcoin (BTC) dan emas dengan kemenangan Donald Trump.

"Investor ritel tampaknya merangkul 'perdagangan penurunan nilai' dengan cara yang lebih kuat dengan membeli Bitcoin dan ETF emas," tulis analis JPMorgan yang dipimpin oleh direktur pelaksana Nikolaos Panigirtzoglou, dikutip dari Kitco.com, Senin (4/11/2024).

JPMorgan juga mencatat bahwa ETF emas telah menikmati arus masuk yang berkelanjutan, dengan investor ritel menjadi kekuatan pendorong karena partisipasi institusional dalam emas futures mengalami penurunan yang serupa.

"Secara keseluruhan, sejauh kemenangan Trump menginspirasi investor ritel untuk tidak hanya membeli aset berisiko tetapi juga untuk lebih merangkul 'perdagangan penurunan nilai', mungkin ada kenaikan tambahan untuk harga Bitcoin dan emas dalam skenario kemenangan Trump," ujar Panigirtzoglou.

Menurut Nicky Shiels, Kepala Riset dan Strategi Logam di MKS PAMP, lintasan harga emas hingga akhir tahun cukup biner dan bergantung pada hasil pemilu (bahkan saat itu hasil kebijakan masih belum pasti), data AS, dan prospek Fed. Dengan kata lain, harga emas diprediksi mendekati USD2500 atau USD3000.

"Sisi negatif bergantung pada posisi yang berlebihan, panjang yang terabaikan (produsen & penjualan skrap), data AS yang lebih baik dari yang diharapkan - dan dengan demikian Fed yang hawkish - yang dapat memberikan beberapa pukulan telak," kata Shiels.

"Kenaikan bergantung pada BAU (laju melambat setelah kemarin ke +USD 9/hari yang menunjukkan potensi USD 3000 dalam 30 hari) karena pasar mengharapkan & terus memperhitungkan hal yang tak terduga dengan USD 3K sebagai target psikologis dan struktur pasar," tambahnya.

Karena alasan ini, Shiels menyarankan agar investor emas tetap berhati-hati dalam membeli, karena akan ada pergerakan yang tidak stabil dan peluang taktis.   

Harga Emas Akhir Pekan Lalu

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Harga emas dunia melemah tipis pada penutupan perdagangan hari Jumat. Pelemahan harga emas ini terjadi karena tekanan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat utang AS.

Namun, pelemahan data tenaga kerja AS mendorong para analis untuk meningkatkan taruhan mengenai penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed), membatasi pelemahan harga emas.

Mengutip CNBC, Sabtu (2/11/2024), harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.736,28 per ons. Pada perdagangan hari sebelumnya, harga emas juga turun 1,5% karena beberapa pelaku pasar mengambil untung setelah emas batangan mencapai rekor tertinggi USD 2.790,15 per ons.

Sedangkan harga emas berjangka AS sebagian besar stabil di USD 2.749,2 per ons.

Otoritas AS baru saja merilis data mengenai jumlah pekerja nonpertanian yang naik 12.000 pekerjaan pada Oktober kemarin. Jika menengok ke belakang, angka kenaikan ini merupakan terkecil sejak Desember 2020.

Pelemahan jumlah pekerja ini dipengaruhi oleh gangguan akibat badai dan pemogokan oleh pekerja pabrik kedirgantaraan.

Sedangkan nilai tukar dolar AS mampu menghapus kerugian yang telah dicetak sebelumnya dengan naik 0,4%. Sementara imbal hasil surat utang AS berjangka waktu 10 tahun juga pulih dari penurunan sebelumnya.

Gerak dari dua instrumen keuangan ini membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Analis senior RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan, terlalu banyak risiko yang harus dihadapi menjelang pemilihan umum AS dan juga dengan pembicaraan tentang serangan balasan Iran terhadap Israel, dan laporan pekerjaan yang buruk seharusnya memicu penurunan suku bunga oleh Fed.

Ekonom melihat peluang 100% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed minggu depan, dibandingkan peluang 91% sebelum data pekerjaan dirilis.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya