Liputan6.com, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai upaya pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) memperlebar porsi pembangunan dengan program pembangunan dari pinggir dinilai belum menunjukan kemajuan yang berarti dalam satu tahun masa pemerintahannya.
Ekonom Indef Dzulfian Syafrian menilai, selama setahun ke belakang ini, fokus pembangunan masih terpusat di Pulau Jawa. Hal ini sama seperti masa pemerintahan sebelumnya.
"Dari dulu, sejak zaman Suharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan sekarang Jokowi, pembangunan kita fokusnya masih menganut paham Jawa sentris. Saat ini, Jawa mendominasi pembangunan Indonesia sebesar 57,9 persen," ujarnya di Kantor Indef, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Sedangkan di wilayah lain, seperti Sumatera porsi pembangunan baru sebesar 22 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,9 persen, Kalimantan 9,1 persen, Sulawesi 5,6 persen, Maluku dan Papua 2,5 persen.
"Kalau digabungkan, ini bahkan masih kalah dengan porsi Pulau Jawa. Jadi tidak heran kalau tercetus gerakan-gerakan merdeka, seperti Aceh merdeka, Papua, yang baru-baru ini Riau merdeka. Ini karena apa? Karena pembangunan di sana tidak sama dengan di Jawa. Di Jawa lebih sejahtera, lebih maju. Sedangkan di daerah pembangunannya masih minim," kata dia.
Dzulfian berharap, kebijakan pemerintah dengan lebih banyak memberikan alokasi anggaran di daerah melalui dana desa dan lain-lain diharapkan mampu memperpendek jarak kesenjangan pembangunan antara Jawa dengan daerah lainnya.
"Zaman Soeharto dulu memang lebih otoriter. Tapi setidaknya, dulu Pak Soeharto bisa menjaga gap antara si kaya dan si miskin agar tidak terlalu jauh‎. Maka, peran pemerintah daerah di sini menjadi sangat penting. Dengan adanya dana desa, diharapkan pembangunan daerah bisa lebih terfokus agar tidak ada lagi gerakan-gerakan daerah yang ingin merdeka," tandasnya. (Dny/Ndw)
Setahun Jokowi-JK, Pembangunan Masih Terpusat di Jawa
Dalam setahun terakhir, fokus pembangunan masih terpusat di Pulau Jawa. Hal ini sama seperti masa pemerintahan sebelumnya.
Diperbarui 16 Okt 2015, 20:09 WIBDiterbitkan 16 Okt 2015, 20:09 WIB
Presiden Jokowi berbincang selama Wawancara khusus di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/10/2015). Wawancara berhubungan dengan Pemerintahan Jokowi-JK genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2015 nanti. (Liputan6.com/Immanuel Antonius))... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gedung BPJS Kesehatan di Jakarta Sempat Kebakaran, Diduga Karena Korsleting Listrik
Hari Angkutan Nasional 2025, Naik Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta Gratis
Siap-Siap, Begini Cara Mudah Buat Akun SSCASN BKN untuk Daftar CPNS 2025
Hasil LaLiga: Curi Poin di Kandang Getafe, Real Madrid Tempel Ketat Barcelona
Harga Emas Hari Ini Anjlok 3% Usai Sentuh Rekor Tertinggi, Apa Penyebabnya?
Pemandangan Langka Bulan Tersenyum Bisa Disaksikan Minggu Ini
Ilmuwan Ungkap Cara Terbaru Turunkan Berat Badan Lewat Lagu, Diet Makin Mudah
Tanggal Hijriah Hari Ini Kamis 24 April 2025, Simak Doa Memulai Aktivitas dari Imam Al-Ghazali
Menko Pemberdayaan Masyarakat Minta Kemenkes Turun Tangan, Usut Dugaan Keracunan Siswa Usai Santap MBG
11 Makanan Berkhasiat yang Secara Alami Menurunkan Kadar Gula Tinggi
Malaysia dan China Perpanjang Kesepakatan Bebas Visa Selama 5 Tahun
Manchester United Tetapkan Rekrutan Pertama Musim Panas, 4 Pemain Bakal Jadi Tumbal