Citilink Raup Rp 79,6 Miliar hingga Akhir September

Keuntungan ini melonjak 149% dibanding periode yang sama di tahun lalu

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Okt 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2015, 15:00 WIB
Citilink
Citilink (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) Citilink Indonesia pada kuartal ketiga di tahun 2015 meraup keuntungan bersih sebesar US$ 5,9 juta atau setara Rp 79,6 miliar. Keuntungan ini melonjak 149% dibanding periode yang sama di tahun lalu.

President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan, mengatakan, keuntungan yang diraih perusahaan bukanlah hal yang mudah, terlebih bila melihat situasi sepanjang 2015 yang diwarnai oleh perlambatan ekonomi global, pelemahan rupiah, serta serangkaian bencana alam yang sangat memengaruhi kinerja perusahaan.

“Adapun strategi yang dilakukan antara lain mengutamakan keunggulan produk, menghindari perang tarif, serta efisiensi di segala bidang. Semuanya pada akhirnya menghasilkan kinerja perusahaan yang amat luar biasa. Tahun 2015, Citilink mampu mencatat keuntungan pada tiap kuartalnya, walau sempat mengalami tekanan low season yang cukup memberatkan di kuartal satu dan kuartal dua tahun ini,” kata Albert Burhan dalam keterangan tertulis, Selasa (27/10/2015)

Sampai dengan kuartal tiga di tahun ini, Citilink Indonesia berhasil meningkatkan kinerja keuangan dari yang sebelumnya merugi sebesar 12,1 juta dolar AS di periode yang sama tahun 2014 menjadi untung sebesar 5,9 juta dolar AS. Sementara total pendapatan meningkat 22% menjadi 351,7 juta dolar AS, di mana periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 287,8 juta dolar AS.

Saat ini Citilink mengoperasikan 36 pesawat Airbus A320 dengan frekuensi penerbangan bertambah rata-rata 25% yang mencakup 25 kota tujuan di Indonesia. Sementara itu, jumlah penumpang yang diterbangkan Citilink sejak Januari hingga September 2015 sebanyak 6,9 juta penumpang atau naik 30% dari periode sama pada 2014. Citilink berhasil meningkatkan tingkat isian penumpang (SLF) menjadi 81.5% pada 2015 dibandingkan SLF periode yang sama tahun 2014 sebesar 79.0%.

Hanya dalam tempo tiga tahun sejak meraih AOC (Air Operator Certificate), pada 2012 sebagai perusahaan penerbangan mandiri berjadwal, Citilink Indonesia mengalami pertumbuhan yang tergolong cepat.

“Citilink berharap di akhir tahun mampu meraih keuntungan yang lebih besar dari target keuntungan yang telah ditetapkan. Keuntungan itu akan digunakan untuk melanjutkan ekspansi bisnis sebagai upaya meningkatkan daya saing di era global dan pertarungan bisnis yang akan kian sengit tahun mendatang,” kata Albert. (Yas/Zul)

 
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya