The Fed Masih Buka Peluang Naikkan Suku Bunga di Desember Nanti

Nilai tukar dolar AS langsung melonjak cukup tinggi setelah pengumuman dari rapat the Fed.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Okt 2015, 05:45 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 05:45 WIB
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol.

Liputan6.com, New York - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga pada rapat yang diselenggarakan pada Rabu (28/10/2015) waktu setempat atau Kamis pagi waktu Jakarta. Namun the Fed menegaskan bahwa masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan yang akan dilakukan sepanjutnya.

Mengutip Reuters, Kamis (29/10/2015), apa yang menjadi keputusan the Fed untuk menahan suku bunga pada rapat kali ini sesuai dengan perkiraan dari para pelaku pasar. Namun langkah untuk tetap membuka peluang kenaikan suku bunga pada Desember nanti merupakan keputusan yang cukup mengejutkan bagi pelaku pasar.

Dengan keputusan itu, Bank Sentral AS dianggap meremehkan gejolak yang terjadi di pasar keuangan global dan menampik bahwa sebenarnya data tenaga kerja AS belum pulih benar.

"Langkah yang dilakukan oleh the Fed ini adalah cara yang lembut untuk menyenggol pelaku pasar. Sepeti menguji kedalam dengan melempar batu namun tampa harus memberikan kejutan," jelas Kepala Ekonom Societe Generale, New York, AS, Aneta Markowska.

Nilai tukar dolar AS langsung melonjak cukup tinggi setelah pengumuman dari rapat the Fed tersebut. Harga saham di Wall Street juga langsung melonjak.

Untuk menjalankan aksi pengetatan kebijakan moneter, the Fed akan melihat berbagai indikator dahulu. Pertama adalah angka inflasi yang diharapkan bisa berada di level 2 persen.

Selain itu juga angka-angka mengenai tenaga kerja seperti jumlah pengangguran, jumlah angkatan kerja dan lain sebagainya.

Di luar itu, the Fed juga masih harus mempertimbangkan faktor eksternal. Saat ini China sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke dua terus mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang tentu saja sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara global.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya