Liputan6.com, Medan - PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) menargetkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utama bisa selesai di akhir 2016. Perseroan memang mendorong agar pembangunan tersebut bisa selesai tepat waktu karena keberadaan pelabutan tersebut cukup vital.
ACS Humas Pelindo I, M Eriansyah menjelaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan pelabuhan yang menghubungkan daerah-daerah di Indonesia bagian barat. Adanya pelabuhan tersebut akan mengurangi kepadatan lalu lintas laut yang sangat tinggi di kawasan Selat Malaka.
Meskipun Pelindo I menargetkan penyelesaian Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan menjadi Pelabuhan Penghubung (Hub Port) pada di akhir 2016, namun pelabuhan baru dapat beroperasi secara efektif pada 2017. “Rencana penyelesaian 2016, tetapi efektif pengoperasian 2017,” kata Eriansyah, Senin (7/12/2015).
Baca Juga
Adanya jeda antara waktu penyelesaian dan pengoperasian karena pelabuhan tersebut perlu diujicoba sarana dan prasarananya. Diharapkan dalam ujicoba tersebut semua bisa berjalan dengan lancar.
Ia melanjutkan, untuk saat ini Pelabuhan Kuala Tanjung dalam tahap pengerjaan dengan status pengembangan. Pelindo I mendapatkan konsep pengembangan yang optimal hasil kerja sama dengan konsulat internasional asal Singapura, Roland Berger dan juga Port of Rotterdam.
“Kerja sama ini telah dilakukan dalam workshop di Kantor Pusat Pelindo I, Medan. Workshop dipandu Roland Berger dan menyertakan para stakeholder serta mitra strategis,” jelasnya.
Sementara Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo I Iman A Sulaiman mengaku bahwa pihaknya sangat membutuhkan saran-saran serta masukan dari para pemain industri (industry player) yang berada di Sumatera Utara.
“Kita berharap masukan dan saran dari pemain industri di Sumut. Nantinya kita akan menyatukan ide dan masukan untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung,” ungkap Iman.