Liputan6.com, Beijing - China terus menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga nuklir dalam rangka mengurangi polusi dari generator berbahan bakar batu bara. Dengan begitu, China menjadi negara yang punya pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di dunia.
Kepala Administrasi Energi Nasional Nur Bekri mengatakan, saat ini, Negeri Tirai Bambu tengah membangun proyek tenaga nuklir besar berkapasitas 32,03 juta kilowatt atau 32.030 megawatt (MW).
Baca Juga
Di 2015, 8,2 juta kilowatt telah dioperasikan, sementara 8,8 juta kilowatt baru mendapat izin untuk dibangun. China sendiri saat ini sudah memiliki pembangkit nuklir berkapasitas 25,5 juta kilowatt.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir dari China Daily, Rabu (30/12/2015), negara ini menargetkan bakal memasang tenaga nuklir hingga 58 juta kilowatt pada 2020, menurut informasi dari rencana pengembangan energi yang dirilis oleh Konsulat Negara pada 2014.
China melihat pertumbuhan nuklir yang melesat beberapa tahun belakangan, tapi hal itu tertunda dari sisi perizinan setelah musibah nuklir Fukushima di Jepang pada 2011.
Negeri Tirai Bambau ini akhirnya memulai kembali pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di 2014, dalam rangka mengembangkan energi hijau.
"China akan mempromosikan pengembangan tenaga nuklir dengan aman dan efisien," menurut proposal enccana 5 tahunan Partai Komunis China Central Committee.
China dan sejumlah negara lain sudah jauh mengembangkan pembangkit listrik ini. Tapi Indonesia, hingga saat ini masih sebatas pembahasan dan diskusi, karena masih ada pro dan kontra terhadap pengembangan energi ini.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mempunyai cita-cita untuk bisa mengembangkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pada 2019. Namun sepertinya cita-cita tersebut sulit untuk tercapai. (Zul/Ndw)