Sentra Peternakan Rakyat Bantu Usaha Peternak

Sentra peternakan rakyat merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Kementerian Pertanian.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Jan 2016, 10:15 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2016, 10:15 WIB
Daging Sapi
Sapi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian di bawah pimpinan Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah mengeluarkan berbagai macam terobosan yang bertujuan untuk menyejahteraan rakyat Indonesia. Salah satu terobosan yang saat ini sedang dilaksanakan adalah Sentra Peternakan Rakyat (SPR).

SPR merupakan program Kementerian Pertanian yang sudah dilakukan di beberapa daerah. Ada beberapa daerah yang sudah merasakan dampak positif dari program SPR ini, misalnya di daerah Bojonegoro dan Banyuasin. Hal ini juga mampu meningkatkan produktivitas para peternak. Ketua SPR Temayang di Bojonegoro, Darwanto, mengatakan daerahnya saat ini sudah menjalankan program SPR.

"Alhamdulillah sudah berjalan. SPR fokusnya adalah transfer ilmu yang dibantu oleh Intitut Pertanian Bogor untuk mengajari peternak-peternak kecil supaya sumber daya manusianya meningkat," kata dia dalam keterangannya, Selasa (5/1/2016).

Darwanto menuturkan program SPR ini sangat penting untuk mengenalkan para peternak mengenai kelembagaan serta menjalankan usaha ternak. Ia menuturkan saat ini para peternak di Bojonegoro sudah meningkat, dari yang awalnya hanya 9 orang, saat ini sudah menjadi 100 orang.

Sementara itu, Ketua SPR Betung di Banyuasin, Suroso, mengatakan program SPR sangat bermanfaat bagi para peternak.


Sebelumnya para peternak tidak mengerti mengenai pakan ternak, kawin melalui inseminasi buatan, dan beberapa hal penting terkait masalah ternak. Namun, program SPR memberikan ilmu pengetahuan mengenai hal tersebut.

"SPR ini sangat membantu kami para peternak di Banyuasin karena masyarakat awalnya tidak tahu mengenai masalah kesehatan ternak, apalagi masalah kawin suntik. Tetapi melalui GPPT nya kita sering mengadakan pertemuan langsung, memberikan pengarahan, dan mengajarkan mengenai usaha ternak," kata Suroso.

Suroso berharap program ini tetap terus dijalankan, baik di pusat maupun di daerah, karena masalah ternak sangat berpengaruh bagi perekonomian bangsa.

"Harapan kami, mudah-mudahan program SPR ini terus berjalan karena ini program yang sangat penting bagi para peternak, khususnya untuk meningkatkan perekonomian bangsa," kata Suroso.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Peternakan, Muladno, menjelaskan SPR merupakan program yang ditujukan untuk melakukan penataan ternak sekaligus peternak.

Program ini memiliki tujuan, yaitu mewujudkan usaha peternakan rakyat dalam suatu perusahaan kolektif yang dikelola dalam satu manajemen, meningkatkan daya saing usaha peternakan melalui peningkatan pengetahuan, kesadaran, dan penguatan keterampilan peternakan rakyat.

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak rakyat dan meningkatkan kemudahan pelayanan teknis dan ekonomis bagi peternak rakyat," kata Muladno.

Muladno mengatakan SPR sudah diuji coba di 11 titik lokasi SPR, yaitu di Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Uji coba ini telah sukses dilaksanakan dan akan direplikasi di beberapa daerah.

Rencananya Ditjen PKH akan membentuk 50 titik SPR yang melibatkan kurang lebih 25 ribu RTP pada 2016. Sebagai tindaklanjut, Ditjen PKH akan melakukan rekrutmen manajer di 50 lokasi SPR yang akan menjadi target pada 2016.

Saat ini Ditjen PKH telah merekrut dan melatih 50 Gugus Perwakilan Pemilik Ternak (GPPT) untuk melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pada  2016. (Dny/Ahm)**

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya