Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memasang target ambisius investasi Rp 594,8 triliun pada 2016 dengan jumlah serapan tenaga kerja mencapai 2 juta orang. Target investasi ini naik 14,4 persen dibanding proyeksi tahun lalu sebesar Rp 519 triliun.
Kepala BKPM, Franky Sibarani memprediksi, realisasi investasi pada 2015 akan menembus Rp 535 triliun. Jumlah ini diperkirakan melampaui target yang ada di angka Rp 519 triliun. Sayangnya Namun memang, realisasi investasi di 2015 tersebut masih diolah BKPM dan diharapkan tuntas segera untuk disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pertengahan Januari ini.
"Target investasi tahun ini naik 14,4 persen menjadi Rp 594,8 triliun dari target tahun lalu sebesar Rp 535 triliun hingga Rp 540 triliun," ujarnya saat Konferensi Pers di kantor BKPM, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Baca Juga
Dijelaskan Franky, target Rp 594,8 triliun di 2016 terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen serta Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tumbuh 18,5 persen atau Rp 208,4 triliun.
"Sedangkan serapan tenaga kerja ditargetkan mencapai 2 juta orang di 2016. Sampai September 2015, realisasinya 1,06 juta orang pekerja sudah terserap. Proyeksinya sampai akhir 2015 terserap 1,4 juta-1,5 juta pekerja," jelas Franky.
Dirinci lebih jauh, kata Franky, BKPM membidik peningkatan kegiatan penanaman modal di Pulau Jawa senilai Rp 302,6 triliun atau naik 7,1 persen. Sedangkan di luar Jawa, targetnya naik 23,3 persen senilai Rp 292,2 triliun.
Dari 5 sektor prioritas, tambahnya, BKPM akan menaikkan 12,3 persen investasi di sektor ekstraktif atau bahan mentah dengan nilai Rp 97,6 triliun di tahun ini. Sektor manufaktur ditargetkan lebih tinggi lagi dengan kenaikan 17,2 persen atau Rp 313,5 triliun. Serta sektor infrastruktur jasa dan perdagangan diproyeksikan Rp 183,7 triliun atau naik 10,4 persen.
"Pekerjaan besar kita di tahun ini adalah meningkatkan realisasi investasi di sektor industri manufaktur. Karena sejak Januari-September 2015, realisasi investasi di sektor manufaktur baru Rp 172,1 triliun," terang Franky.
Diakuinya, BKPM telah menyiapkan 5 strategi untuk memacu target investasi di 2016. Pertama, meningkatkan layanan perizinan investasi. Kedua, mengawal realisasi investasi. Ketiga, melakukan pemasaran investasi secara lebih terfokus. Keempat, meningkatkan iklim investasi, serta terakhir, memastikan manfaat investasi untuk rakyat.
"Strategi ini diharapkan dapat memberi kepercayaan bagi investor yang sudah maupun yang akan menanamkan modalnya di Indonesia," harap Franky. (Fik/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6