Shell dan Inpex Tetap Kembangkan Blok Masela

Inpex dan Shell akan selalu menyesuaikan ketenagakerjaan sesuai kebutuhan proyek.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Mar 2016, 19:45 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2016, 19:45 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Konsorsium pengelolaan blok Masela Maluku Inpex Corporation dan PT Shell Indonesia bertekad tetap melakukan pengembangan lapangan gas abadi tersebut. Sebelumnya tersebar kabar kedua perusahaan tersebut berencana hengkang.

Senior Communication Manager Inpex Corporation Usman Slamet‎ mengatakan, meski belum ada keputusan tentang Plan of Development (POD) Blok Masela, ‎operator tersebut masih berkomitmen untuk mengembangkan lapangan gas Abadi tersebut.

"Inpex dan Shell tetap berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan lapangan gas Abadi," kata Usman, di Jakarta, Kamis (17/3/2016).

Terkait dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Blok Masela karena belum ada kejelasan keputusan pengembangan Blok Masela, menurut Usman, ‎konsorsium akan melakukan penyesuaian jumlah pekerja dengan kebutuhan proyek yang dijalankan.
‎

"Inpex dan Shell akan selalu melakukan penyesuaian ketenagakerjaan sesuai dengan kebutuhan proyek," tutur Usman.


‎Usman melanjutkan, jika pemerintah telah memberikan persetujuan terhadap revisi POD-1, seuai rencana yaitu pembangunan fasilitas pengolahan gas di tengah laut (Offshore /FLNG), Inpex dan Shell akan segera melakukan pekerjaan tahap selanjutnya, yaitu masuk ke tahap FEED.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mendapat informasi dari INPEX Indonesia, karena hingga Kamis 10 Maret 2016 belum ada keputusan terhadap persetujuan revisi POD Blok Masela yang sudah diajukan oleh INPEX Indonesia sejak awal September tahun lalu.

Karena itu, INPEX Indonesia telah memutuskan untuk melakukan pengurangan personil INPEX di Indonesia.

"Pengurangan  tersebut direncanakan hingga menjadi 40 persen dari total personil di Indonesia," kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi.
‎

Selain itu, SKK Migas juga menerima informasi dari Shell Indonesia kalau CEO Shell telah meminta para engineer Shell di Belanda, Kuala Lumpur dan Jakarta yang semula bekerja untuk proyek Masela segera mulai mencari pekerjaan baru di internal Shell global.

Amien menuturkan, INPEX Indonesia sebenarnya masih sangat mengharapkan keputusan persetujuan revisi POD dapat segera diberikan.

Namun, jika  keputusan tersebut diberikan saat ini dan yang diputuskan tersebut adalah pilihan yang sesuai dengan rekomendasi SKK Migas yaitu Offshore (FLNG), maka jadwal FID (Final Investment Decision) proyek Masela yang investasinya lebih dari US$ 14 miliar akan mundur kurang lebih 2 tahun yaitu ke akhir tahun 2020. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya