Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum mendapat laporan resmi terkait akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh PT Medco Energi yang dimiliki oleh pengusaha nasional Arifin Panigoro.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDMSujatmiko mengatakan, sampai saat ini perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut belum melaporkan rencana pelepasan saham. "Dari Newmont belum ada informasi resmi," kata Sujatmiko, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (6/4/2016).
Menurut Jatmiko, sebagai perusahaan yang berkontrak dengan Kementerian ESDM, seharusnya Newmont melaporkan segala sesuatu terkait perkembangan perusahaan termasuk rencana pelepasan saham Newmont ke Medco ke Kementerian ESDM. "Harusnya menyampaikan, begitu mau melepas saham wajib melaporkan," tegas Sujatmiko.
Baca Juga
Newmont telah menjalin kontrak operasi produksi dengan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM selama 30 tahun, dimulai pada 2000 dan berakhir 2030. Untuk keekonomian cadangan, tergantung dengan harga komoditas, jika harga komoditas mengalami kenaikan maka cadangan akan bertambah. "Kalau di kontrak 30 tahun mulai 2000 sampai 2030 kontrak operasi prokduksi," tutur Jatmiko.
Pendiri PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Arifin Panigoro bersiap untuk mengakuisisi saham Perusahaan tambang asal Amerika Serikat, PT Newmont Nusa Tenggara.
Dalam waktu dekat Arifin mengaku bakal segera mengumumkan pernyataan resminya terkait rencana pembelian saham perusahaan tambang tembaga dan emas yang berada di Nusa Tenggara Barat tersebut.
Arifin menyebut akan membeli seluruh saham Newmont melalui Medco Energi, perusahaan minyak dan gas (migas) nasional miliknya. Namun dia tidak menyebut secara pasti, berapa nilai dana yang bakal dikeluarkan perusahaan untuk mencaplok Newmont.
Arifin masih menutup rapat informasi terkait hal ini. Namun yang pasti, dia mengatakan tengah mempersiapkan pernyataan resmi mengenai akuisisi ini.
"Tunggu pengumumannya lah pokoknya diambilalih seluruhnya. Ya diresktruturisasi semua. Tenang saja enggak lama lagi (diumumkan). Saya kira minggu ini," tutup dia. (Pew/Gdn)