Liputan6.com, Jakarta - Puerto Rico, tempat indah di Kepulauan Karibia, siapa sangka kini ekonominya tengah berdarah-darah. Negara yang dianggap surganya Amerika tak bisa membayar tunggakan utang US$ 70 miliar.
Aktor Johnny Depp, yang punya pulau di dekat Puerto Rico bahkan mengatakan, tinggal di Puerto Rico bisa menambah umur.
Namun, surga itu kini tinggal isapan jempol. Puerto Rico tengah krisis. Beberapa orang menyebutnya "Yunaninya Benua Amerika".
Advertisement
Â
Baca Juga
Apa yang membuat negara dengan pantai yang indah dan wanita cantik itu di ambang krisis? Berikut ulasannya dilansir dari CNN Money, Jumat (13/5/2016).
1. Pemerintah Boros
Besar pasak daripada tiang. Itu peribahasa yang pas untuk menggambarkan apa yang terjadi. Bertahun-tahun, pemerintah Puerto Rico belanja dengan anggaran lebih besar daripada apa yang mereka dapatkan dari pajak.
Negara bagian Amerika diwajibkan menjaga keseimbangan anggaran setiap tahun. Namun, hal itu tak dilakukan pemerintah Puerto Rico.
Pengeluaran terbesar adalah terkait kesalahan terjemahan antara bahasa Spanyol dan Inggris di konstitusi kepulauan pada 1952. Hal itu membuat Puerto Rico bisa mengajukan utang untuk pembiayaan banyak hal, termasuk operasi harian.
Semua berawal dari pengartian 'recursos totales' - total pendapatan atau total sumber daya (total revenue atau total resources). Itu diartikan sebagai total sumber daya, yang merupakan ungkapan lebih luas dan membuat pemerintah bisa membiayai operasi reguler, seperti pendidikan, kesehatan, dan lainnya menggunakan surat utang.
Puerto Rico menerbitkan utang bertahun-tahun. Namun jumlahnya meroket pada satu dekade terakhir. Puerto Rico punya utang US$ 43,5 miliar pada 2006, tapi meroket hingga lebih dari US$ 70 miliar pada 2014. Negara ini juga punya utang US$ 40 miliar dana pensiun yang belum dibayarkan.
Â
Ubah UU
2. Kongres Amerika Serikat Mengubah Undang-undang (UU)
Salah satu pihak yang bisa disalahkan karena kondisi ini adalah kongres. Negara ini dulunya adalah surga pajak (tax haven) bagi sejumlah perusahaan besar seperti industri farmasi. Jauh lebih murah memproduksi obat di Puerto Rico dibanding tempat mana pun di Amerika. Alasannya, perusahaan tak perlu membayar pajak federal.
Namun pada pertengahan 1990, Kongres AS mulai menggulirkan kembali pengecualian pajak khusus untuk bisnis yang beroperasi di Puerto Rico. Potongan pajak dihapus dan sepenuhnya berakhir pada 2006.
Ekonomi negara anjlok setelah kejadian ini, dan belum juga pulih. Banyak sektor swasta hilang dan pendapatan pajak turun. Sejak saat itu, ekonomi turun setiap tahun.
Advertisement
Ditinggalkan Penduduk
3. Pekerja Terampil Tinggalkan Puerto Rico
Penduduk mulai meninggalkan Puerto Rico. Pada 2005, populasi penduduk 3.821.362 orang, dan pada 2015 turun menjadi 3.474.182 orang.
Sangat sulit mencari pekerjaan. Angka pengangguran rata-rata 11,8 persen, lebih dari dua kali lipat angka di Amerika Serikat.
Namun apa yang benar-benar mengkhawatirkan adalah pekerja berbakat dan terampil Puerto Rico juga mulai meninggalkan negara ini. Paling tidak satu orang dokter meninggalkan negara ini setiap hari. Pekerja profesional seperti dokter mendapat gaji lebih besar di AS. Keluarga dengan anak-anaknya yang merupakan angkatan kerja masa depan, juga cabut dari pulau ini.
4. Kongres Melucuti Hak Kebangkrutan Puerto Rico
Negara di Amerika memilik hak untuk menyatakan kebangkrutan. Namun Puerto Rico tak punya akses ke undang-undang kebangkrutan seperti negara lain.
Dalam UU tersebut, ada Bab 9 yang dibuat untuk mengizinkan kota, negara, wilayah dan lainnya untuk mengatasi masalah utang yang parah di bawah proses penyelesaian masalah yang diawasi oleh pengadilan. Salah satu yang paling terkenal yang pernah mengambil Bab 9 adalah Detroit.
Puerto Rico dulu punya hak kebangkrutan di Bab 9 ini. Namun kemudian kehilangan hak tersebut pada 1980 saat Kongres mengkaji kembali kode kebangkrutan ini. Gubernur Puerto Rico dan pemerintahan Obama berargumen bahwa ini adalah keputusan yang tak adil dan Puerto Rico harus kembali mendapatkan hak tersebut.
Sejauh ini, Kongres yang mayoritas dikendalikan partai Republik dalam posisi menolak.
Banyak ahli bilang kalau restrukturisasi utang adalah salah satu solusi penting. Itu bisa berarti menunda pembayaran pada kreditor atau membayar kurang dari 100 persen. (Zul/Ndw)
Â