Menteri ESDM Sentil Dirut PLN, Ini Respons Menteri Rini

Menteri ESDM Sudirman Said menyentil Dirut PLN yang tidak datang ke satu acara terkait proyek kelistrikan.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Jul 2016, 17:20 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2016, 17:20 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno
Menteri BUMN Rini Soemarno (Foto: Awan Harinto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno angkat bicara soal sentilan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kepada Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir.

Menurut Rini, kinerja Sofyan cukup baik dan tidak mengecewakan saat memimpin PLN. "Saya rasa baik-baik saja. Pas ditanya dengan Pak Sofyan, semua berjalan baik saja," ujar dia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Menurut Rini, sebagai perusahaan plat merah, PLN sudah menjalankan tugasnya secara maksimal untuk menyediakan listrik bagi masyarakat. Dan Sofyan dikatakan bertugas berdasarkan arahan dan pengawasan dari kementeriannya.

"Dari PLN adalah bertanggungjawab untuk menyediakan listrik bagi masyarakat sebagai Persero. Dari Kementerian BUMN melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap program tersebut. Saya tidak melihat ada persoalan" tambah Rini.

Selain itu, Rini juga menampik anggapan PLN bekerja hanya untuk mencapai keuntungan, dan bukan fokus menyediakan listrik bagi masyarakat. Anggapan tersebut dikatakan tidak memiliki dasar yang kuat.

"Itu dasarnya apa?. Sekarang kalau kita lihat ke depan, dasarnya dari proyek-proyek yang dari dulu yang banyak masalahnya selama 10 tahun terakhir. Kita tidak hanya memikirkan yang 35 ribu megawatt, harus memikirkan proyek yang dulu. Ada yang mankrak, ada yang harus diselesaikan, bukan hanya pada line-nya saja tapi bagaimana jaringan listriknya, gardu induknya, banyak yang gardu induk 30 tahun harus diperbaiki. Banyak sekali," tutur dia.

Jika kinerja PLN saat ini dinilai masih belu‎m sesuai dengan harapan, terutama terkait proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW), menurut Rini hal tersebut tak semata kesalahan PLN. Sebab, kebutuhan dana untuk membangun proyek tersebut tidak sedikit dan membutuhkan kerjasama dengan pihak lain.

"PLN itu menyediakan listrik itu sudah menyeluruh, pendanaan bukan hanya dari pemerintah. PLN itu melakukan peminjaman cukup besar di mana kita harus membayar bunga, harus mencari dana dari internasional dari dalam maupun luar negeri. Jadi bukan dana dari pemerintah yang besar. ‎Kita jadi harus memberikan advancement dulu sehingga pendanaan dari pinjaman. Jadi PLN harus berfungsi sebagai perseroan, PT yang mempunyai pinjaman di mana-mana," tandas Rini.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyentil Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir karena tidak datang ke acara Coffee Morning yang membahas sosialisasi Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrikan (RUPTL) 2016-2025.

Dalam pidatonya di acara tersebut, Sudirman mengajak segala pemangku kepentingan untuk membuka landasan hukum sebagai pertimbangan yang luas dalam mengurus sektor kelistrikan.

"Dimana pada forum ini mengundang BUMN, BUMD, Dinas ESDM, sepertinya diperlukan sesi khusus pak Dirjen untuk berbicara dengan mereka. Mari kita buka landasan hukum yang tentu saja saat dibuat dengan pertimbangan yang luas," kata Sudirman, Jakarta, Jumat (22/7/2016).

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya