Harga Emas Meroket Dekati Level Tertinggi dalam 3 Minggu

Harga emas naik mendekati level tertinggi dalam tiga minggu usai rilis pertumbuhan ekonomi AS yang lebih rendah dari ekspektasi.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 30 Jul 2016, 09:16 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2016, 09:16 WIB
Harga Emas Meroket Dekati Level Tertinggi 3 Minggu
Harga Emas Meroket Dekati Level Tertinggi 3 Minggu

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik mendekati level tertinggi dalam tiga minggu usai rilis pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari ekspektasi sehingga membebani dolar AS. Harga emas terus menguat dalam dua bulan berturut-turut.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (30/7/2016), Departemen Perdagangan AS melaporkan pertumbuhan ekonomi AS mencapai 1,2 persen pada kuartal II 2016, angka ini jauh di bawah prediksi ekonom sekitar 2,6 persen.

Menyambut data itu, harga emas di pasar spot naik 1,4 persen menjadi US$ 1.353,44 per ounce. Angka tersebut merupakan level tertinggi sejak 12 Juli 2016.

"Keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan tergantung pada kondisi ekonomi AS. Jika data ekonomi AS terus mengecewakan, harga emas bakal terus meroket," kata analis dari Commerzbank Carsten Feitsch.

Dolar AS melemah 1,2 persen terhadap enam mata uang lainnya pada Jumat. Pelemahan membuat emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang selain dolar AS. Hal ini memicu permintaan terhadap emas meningkat.

Harga Paladium meningkat 2,7 persen menjadi US$ 713.9 per ounce atau tertinggi sejak Oktober 2015. Harga Paladium telah meningkat sekitar 19 persen bulan ini. Harga perak naik 0,9 persen menjadi US$ 20,33 per ounce.

Sementara Platinum naik 2,7 persen ke level tertinggi dalam 14 bulan menjadi US$ 1,157,6 pe ounce. Platinum juga mencatat kenaikan bulanan terbesar sejak januari 2012 dengan lebih dari 12 persen kenaikan pada bulan ini.   (Ndw/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya