Harga Minyak Dunia Naik Lampaui US$ 50 per Barel

Harga minyak kembali naik mencatatkan kenaikan selama 6 hari berturut-turut

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 19 Agu 2016, 05:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2016, 05:00 WIB
Harga Minyak Dunia Tertekan Dipicu Kekhawatiran Ekonomi Global
Harga minyak dunia kembali tertekan seiring permintaan melambat, sedangkan produksi minyak melimpah dan kekhawatiran ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak kembali naik mencatatkan kenaikan selama 6 hari berturut-turut. Sementara Brent menyentuh level tinggi selama 8 pekan pada Kamis,

Kenaikan disebabkan karena produsen terbesar dunia tengah melakukan persiapan untuk berdiskusi mengenai kemungkinan pembekuan produksi.

Harga minyak acuan dunia Brent naik 88 sen atau 1,79 persen ke level US$ 50,74 per barel, hampir sama dengan perdagangan intraday pada 23 Juni.

Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate juga naik US$ 1,43 atau 3,06 persen ke level UX$ 48,22 per barel. Juga hampir sama dengan puncak hatga yang terjadi pada 5 Juli lalu.

Kedua harga minyak acuan tersebut telah naik lebih dari 20 persen sejak awal Agustus. Dikabarkan Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara pengekspor lainnya kemungkinan akan kembali membicarakan mengenai pembekuan produksi, saat mereka bertemu di Aljazair bulan depan.

Banyak anggota OPEC yang terpukul karena terpuruknya harga minyak selama lebih dari 2 tahun ini. Terutama negara produsen seperti Iran dan Venezuela yang menginginkan harga minyak berada di atas US$ 100 untuk menyeimbangkan anggaran mereka.

"Dengan kurangnya investasi dari perusahaan minyak luar, para penguasa akan menjadi harapan terbaik untuk meningkatkan produksi tahun depan dalam situasi di mana ada kemungkinan bahwa permintaan akan melebihi output global," ujar Analis Energi Senior di Price Futures Group Phil Fynn dilansir dari CNBC, Jumat (19/8/2016).

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya