Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan dukungan Indonesia atas pencalonan kembali Jim Yong Kim sebagai Presiden Bank Dunia untuk periode lima tahun kedua (2017-2022). Dukungan tersebut bukan tanpa alasan, karena melihat prestasi yang dicapai Kim selama periode pertama kepemimpinannya di Bank Dunia sejak 2012
Dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu malam (28/8/2016), Sri Mulyani yang merupakan Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menilai, di bawah kepemimpinan Kim, Bank Dunia dipandang mampu menjawab tantangan pembangunan ekonomi di negara-negara anggota.
Baca Juga
Sambungnya, Kim mampu membawa Bank Dunia menjadi lebih dekat kepada negara berkembang, dan mendorong program-program Bank Dunia yang mencerminkan kepentingan negara berkembang dalam bidang pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, kesejahteraan sosial, dan kesetaraan gender.
Advertisement
“Saya memberikan penghargaan atas upaya dan usaha Bank Dunia untuk membantu negara anggota mencapai tujuan pembangunannya," kata Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, misi Bank Dunia untuk memerangi kemiskinan dan mendukung kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan sangat kritikal dalam mendukung pembangunan global, dan upaya ini mendapatkan dukungan penuh dari 189 negara anggotanya.
Dalam waktu yang sama, katanya, Kim juga mampu menggalang komunikasi dan kerjasama yang lebih erat dengan bank-bank pembangunan regional untuk bersama-sama memikirkan dan membantu pembangunan ekonomi di seluruh dunia.
"Selama di Bank Dunia, Kim telah melakukan reformasi organisasi dan tata kelola Bank Dunia agar lebih mampu menjawab tuntutan negara anggota dan perubahan tatanan perekonomian global," tutur Sri Mulyani.
Diakui Sri Mulyani, Indonesia mendorong Bank Dunia di bawah kepemimpinan Jim Yong Kim untuk terus mendukung kepentingan negara berkembang. Indonesia berharap Kim mampu membawa Bank Dunia menjadi sebuah lembaga yang lebih baik dan lebih kuat dalam menyediakan pembiayaan pembangunan, sekaligus mampu mempromosikan pengetahuan dan kerja sama yang lebih erat dengan seluruh negara berkembang.