Liputan6.com, Jakarta - Produsen fiber optik PT Yangtze Optical Fiber Indonesia (YOFI) berniat menguasai pasar ASEAN. Perusahaan ini baru saja meresmikan pabrik di Karawang, Jawa Barat, yang diharapkan menjadi pabrik pertama dan terbesar di ASEAN.
YOFI sendiri merupakan perusahaan patungan antara Yangtze Optical Fibre and Cable (YOFC) dan PT Monas Permata Persada dengan porsi kepemilikan masing-masing 70:30.
Presiden Direktur Monas Permata Persada Santoso mengatakan, kapasitas produksi pabrik di Karawang ini 3 juta kilometer serat optik per tahun. Kapasitas produksi tersebut sudah habis terserap oleh perusahaan dalam negeri.
Advertisement
Baca Juga
"Market share sudah pasti besar, tadi sudah ditandatangani dua perusahaan," kata dia usai peresmian pabrik di Karawang, Kamis (8/9/2016).
Dia menuturkan, perusahaan akan melakukan pengembangan secara bertahap. Tahun depan, perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi sampai 6 juta kilometer serat optik.
"Rencana tahun 2017 naik dua kali jadi 6 juta kilometer, tapi 100 persen masih untuk Indonesia. 8 sampai 9 juta kilometer itu tahap ketiga. Tahap keempat nanti 12 juta kilometer. Ini lagi siapkan tanah di sebelahnya," jelas dia.
Setelah kapasitas produksi maksimal maka akan menyasar pasar ekspor ASEAN. "Akan jual mencakup 10 negara ASEAN, jadi bisa Thailand, Malaysia, Filipina, Myanmar itu semua dicukupi dalam sini. Sebab di sini base untuk Indonesia untuk seluruh ASEAN. Itu dipasok Indonesia," jelas dia.
Perusahaan juga berniat meningkatkan produksi dari hanya serat optik menjadi kabel fiber optik. "Nanti juga bikin fibre optic cable bukan hanya fiber," tandas dia.
Pada tahap pertama ini perusahaan telah menggelontorkan investasi sebesar US$ 30 juta. Pabrik yang berada di Karawang ini dianggap pabrik terbesar dan pertama di ASEAN untuk fiber optik. (Amd/Gdn)