Liputan6.com, Jakarta - Manajemen keuangan pribadi merupakan salah satu aktivitas penting dalam kehidupan sehari-hari, tidak peduli apapun latar belakang pendidikan dan pekerjaan Anda.
Jika memiliki pengetahuan pengelolaan keuangan pribadi yang mumpuni, maka Anda bisa selamat dari pemborosan atau kemungkinan terlilit utang seumur hidup.
Meskipun Anda cukup melek finansial, kemungkinan mengalami kesulitan saat mengatur keuangan pribadi masih tetap ada.
Advertisement
Coba simak 4 penyebabnya ini, seperti dikutip dari HaloMoney.co.id:
Baca Juga
1. Lingkungan pergaulan yang ‘kurang sehat’
Apakah saat ini ANda berada dalam lingkaran pergaulan orang-orang yang doyan berbelanja barang mewah atau jalan-jalan ke luar negeri?
Tergantung kondisi keuangan dan ketahanan mental Anda, kemungkinan besar Anda akan mudah terbawa dalam kebiasaan mereka yang mudah mengeluarkan uang.
Tidak semua orang memiliki latar belakang keuangan yang sama. Misalkan, teman-teman Anda memang sudah kaya dan memiliki banyak uang untuk dibelanjakan sedangkan Anda sendiri masih hidup pas-pasan.
Sebaiknya berpikir dua kali untuk mengikuti gaya hidup mereka. Jadilah diri sendiri kalau memang kamu tidak senang.
Baca juga: 4 Cara Melunasi Hutang dengan Cepat yang Bisa Kamu Coba Sekarang!
2. Kebiasaan belanja impulsif
Apa itu impulsif dalam berbelanja? Contohnya seperti ini. Anda sedang berbelanja di supermarket untuk beli buah dan bahan masakan lain, kemudian melihat ada diskon untuk produk kosmetik yang tidak perlukan. Karena sedang diskon, Anda tidak berpikir panjang dan langsung memasukkannya dalam kantong belanja.
Contoh lain, Anda sedang stres di kantor dan melampiaskan dengan belanja tas atau sepatu baru yang sedang diskon di mal, meski sebenarnya tidak begitu butuh. Kalau Anda merasa impulsif dalam belanja, coba kenali penyebabnya untuk bisa mengatasinya.
Misalnya, coba gunakan catatan kebutuhan belanja agar Anda lebih dapat mengerem diri untuk tidak belanja barang di luar notes tersebut.
Lalu, kalau Anda tipe yang sering stres karena urusan kantor, mintakan teman dekat Anda untuk selalu mengingatkan agar tidak menghamburkan uang untuk belanja saat stres.
Malas
3. Malas dan sering menunda-nunda
Alasan klise yang satu ini merupakan salah satu penyebab utama mengapa seseorang sulit untuk menjaga anggaran pengeluarannya terkontrol baik. Selain malas membuat komitmen jumlah uang yang dikeluarkan setiap bulan, ada juga yang memang suka menunda penghematan.
Misalnya, hari ini Anda terlanjur sudah makan di restoran karena kebetulan teman-teman mengajak makan di restoran. Anda berjanji pada diri sendiri bahwa mulai besok akan masak dan membawa bekal sendiri.
Ternyata, keesokan harinya Anda terlambat bangun untuk memasak dan akhirnya kembali makan di restoran bersama teman-teman.
Hal ini terjadi berulang kali hingga akhirnya Anda memutuskan untuk tetap makan di restoran. Yah kalau begini, kapan bisa mulai berhemat?
Baca juga: 4 Cara Tampil ala Justin Bieber dengan Budget di Bawah Rp 500 Ribu!
Advertisement
Tidak punya tujuan
4. Tidak punya tujuan
Mungkin Anda berpikir masih muda atau masih sehat sehingga harus memanfaatkan masa ini sebaik-baiknya dengan bersenang-senang. Sayangnya, prinsip ini sering membuat seseorang menghabiskan banyak uang demi kesenangan sekejap yang tidak membawa manfaat untuk masa depan.
Cara yang paling bijak adalah memikirkan bagaimana caranya Anda bisa tetap menikmati hidup sambil mempersiapkan masa depan yang cerah.
Anda bisa mempelajari berbagai tips-tips menghemat yang tidak berat dan menyenangkan sambil menabung untuk masa depan.
Supaya Anda bisa tetap hemat, cobalah manfaatkan kartu kredit. Selama Anda menggunakannya sesuai dengan kebutuhan, kartu kredit dapat membantu kamu berhemat banyak.
Anda bisa memanfaatkan situs perbandingan produk keuangan seperti HaloMoney.co.id untuk mempermudah kamu mendapatkan kartu kredit yang tepat. (Gdn/Ndw)