Porsi Penjualan BBM Non Subsidi Pertamina Capai 45 Persen

Total konsumsi bahan bakar minyak masyarakat mencapai 91 ribu Kilo Liter (KL) per hari.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Sep 2016, 11:24 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2016, 11:24 WIB
Total konsumsi bahan bakar minyak masyarakat mencapai 91 ribu Kilo Liter (KL) per hari.
Total konsumsi bahan bakar minyak masyarakat mencapai 91 ribu Kilo Liter (KL) per hari.

Liputan6.com, Jakarta - ‎PT Pertamina (Persero) mencatat tingkat penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline atau bensin non subsidi kini telah mencapai 45 persen dari total konsumsi yang saat ini mencapai 91 ribu Kilo Liter (KL) per hari, dengan terjadinya penurunan permintaan Premium oleh masyarakat.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, tren penjualan bakar non subsidi Pertamina, yaitu Pertamax Series dan Pertalite semakin hari semakin meningkat.

Jika pada semester I 2016 lalu rata-rata hanya sekitar 15 ribu KL per hari atau 20 persen dari total permintaan bensin, pada 20 hari pertama September 2016 konsumsinya telah mencapai 40,837 KL per hari atau 45 persen dari total konsumsi gasoline.

“Perkembangan ini tentu sangat menggembirakan karena menunjukkan bahwa masyarakat konsumsi di Tanah Air sudah benar-benar bisa menerima inovasi produk yang dilakukan Pertamina. Kami akan terus meningkatkan ketersediaan Pertamax Series dan Pertalite di lebih banyak SPBU,” kata Wianda, di Jakarta, Rabu (28/‎9/2016).

Berdasarkan statistik tren penjualan BBM oleh Pertamina, Pertalite mengalami lonjakan paling tinggi di mana konsumsi pada September telah mencapai sekitar 25 ribu KL per hari. Pada semester I 2016 lalu rata-rata konsumsi Pertalite masih sekitar 6.500 KLper hari.

Adapun, tren konsumsi Pertamax juga meningkat tajam dari semula rata-rata di kisaran 10 ribu KL per hari pada semester I menjadi sekitar 15 ribu KL per hari. Pertamax Turbo yang baru diluncurkan pada awal Agustus juga terjadi lonjakan konsumsi sekitar 170 persen pada September 2016.

Di sisi lain, tutur Wianda, konsumsi Premium mengalami penurunan dari semula di kisaran 70 ribu KL per hari pada semester I 2016 menjadi hanya 55 per hari KL pada Agustus dan 50 ribu KL per hari pada 20 hari pertama September. Namun, dia menegaskan Pertamina terus menjaga ketersediaan Premium di tengah pelemahan permintaan tersebut.

“Karena permintaan yang terus turun, stok Premium saat ini berada di atas 22 hari dari biasanya sekitar 18 hari. Pertamina akan terus mencoba adaptif terhadap tren konsumsi masyarakat yang lebih memilih Pertamax Series dan Pertalite yang lebih sesuai dengan spesifikasi kendaraannya di tengah momentum disparitas harga yang tipis dengan Premium,” jelas Wianda.

Sementara itu, pasar Pertamina Dex dan Dexlite juga tidak kalah menggembirakan. Rata-rata konsumsi untuk dua jenis BBK tersebut telah berada di atas angka psikologis 1000 KL per hari. (Pew/Gdn)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya