Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui banyak pengusaha yang tidak suka dengan ketegasannya memberantas pencurian ikan di Indonesia. Bahkan, banyak pihak yang berupaya melobi pemerintah agar mengubah aturan-aturan yang telah keluar selama ini.
Susi mengungkapkan, oknum-oknum tersebut memiliki banyak cara untuk menghentikan langkah-langkah pemerintah untuk memberantas illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing.
Baca Juga
"Sekarang pengusaha-pengusaha yang menjadi agen-agennya asing ingin kembali dengan segala cara. Pengusaha-pengusaha ex-kapal asing asing itu tidak suka IUU fishing ini ditertibkan. Mereka mencoba dengan segala cara," ‎ujar dia dalam acara Social Good Summit 2016 di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Menurut Susi, upaya yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut pun terbilang cukup rapi. Mereka mengerahkan nelayan, tokoh masyaraka‎t hingga pejabat untuk melobi agar kebijakan di sektor kelautan dan perikanan yang ada saat ini diubah.
‎"Ada yang tidak suka, mafia itu bekerja secara rapi, melibatkan banyak tokoh-tokok, pengusaha besar, aparat. Membayar atas nama nelayan lah, demo supaya ganti policy saya. Melobi, memutar data. Data dibalik-balikan," tutur dia.
Bahkan sampai ada yang berani membayarnya dengan uang senilai Rp 5 triliun agar berhenti menjadi menteri. Namun hal tersebut tidak bisa mengubah pendiriannya untuk memberantas IUU fishing ini.(Dny/Nrm)