Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyatakan, alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp 115 triliun periode 2015-2016.
Investasi yang digelontorkan pemerintah ini harus menghasilkan dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional. Pernyataan tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di kantor Kepala Staf Presiden (KSP) di Jakarta, Selasa (25/10/2016). Dalam acara ini juga dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Selain anggaran infrastruktur, belanja modal yang besar dari pemerintah adalah PMN ke BUMN. Di UU APBN 2015 dan 2016, jumlah PMN sekitar Rp 115 triliun," kata Sri Mulyani.
Advertisement
Baca Juga
Investasi pemerintah ke perusahaan pelat merah, menurut Sri Mulyani harus mampu menghasilkan dampak positif. BUMN seperti diketahui merupakan agen pembangunan yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
"Investasi (PMN) ini harus dan akan menghasilkan. Sesudah dapatkan PMN, BUMN ekspansi dan bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Hal ini bisa dijelaskan Menteri BUMN," ujar dia.
Sri Mulyani menjelaskan, ekonomi global diprediksi tumbuh negatif atau jauh lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya. Kondisi tersebut mempengaruhi ekonomi Indonesia karena terjadi pelemahan harga komoditas pertambangan dan perkebunan.
"Di saat ekspor tidak dapat diandalkan, konsumsi dan investasi sangat penting sebagai sumber pertumbuhan ekonomi nasional," Sri Mulyani mengatakan.