Kenaikan Konsumsi BBM Saat Libur Akhir Tahun Bakal Capai 7 Persen

Kementerian ESDM memperkirakan lonjakan konsumsi BBM saat Natal dan Tahun Baru mencapai 3-7 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Des 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 17:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan terjadi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) saat Natal dan Tahun Baru. Hal ini karena pada dua momen tersebut akan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur ke tujuan wisata.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, rata-rata kenaikan konsumsi BBM ‎pada Natal dan Tahun baru berkisar antara 3 persen-7 persen. Kenaikan tertinggi akan terjadi di daerah-daerah yang menjadi konsentrasi lokasi perayaan Natal dan Tahun baru.

"Untuk BBM rata-rata kenaikan antara 3 persen-7 persen, tergantung daerah," ‎ujar dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Dia mencontohkan, kenaikan konsumsi BBM di Sulawesi, Maluku dan Sulawesi Selatan akan mencapai 7 persen dibandingkan normal. Sedangkan di daerah tujuan wisata yaitu Yogyakarta dan Jawa Tengah akan sebesar 5 persen-6 persen.

"Jawa Tengan dan DIY (Yogyakarta) naik hampir 5 persen-6 persn, NTT naik 3 persen, Maluku dan Sulawesi Selatan naik 7 persen, Kalimantan 7 persen, Sumatera Utara antara 5 persen-6 persen," jelas dia.

Jonan menyatakan, konsumsi pertalite tertinggi diprediksikan terjadi pada 3 Januari 2017 sebesar 41.894 KL. Sedangkan pertamax, konsumsi tertingginya diprediksi terjadi pada 3 Januari 2017 sebesar 39.837 KL. Prediksi konsumsi BBM tertinggi ini akibat peningkatan konsumsi saat arus balik setelah masa libur 1 Januari 2017.

"Ini sudah disiapkan karena kalau mendadak tidak bisa, karena perlu impor minyak dan lain sebagainya," ujar dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya