Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mencapai 6,697 juta kilo liter (KL) pada semester I 2016 .
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan, target konsumsi BBM bersubsidi sebesar 16,19 juta Kl pada 2016. Sedangkan realisasi konsumsi non-subsidi telah mencapai 26,25 juta KL.
"Realisasi BBM subsidi 6,6 juta KL dari pagu 16,19 juta KL. Jadi kita bisa mengontrol penggunaan BBM subsidi sehingga bisa efisien," ujar dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
‎Dia menjelaskan, penyaluran BBM ini dilakukan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), agen premium dan minyak solar (APMS) dan solar pack Dealer Nelayan (SPDN). Saat ini ada 5.830 SPBU, 649 APMS dan 296 SPDN.
Baca Juga
Sementara konsumsi LPG bersubsidi telah mencapai 2,885 juta metrik ton pada semester I, dari rencana konsumsi 6,25 juta metrik ton. Sedangkan realisasi konsumsi LPG non subsidi‎ sebesar 0,385 juta metrik ton.
"Untuk LPG dari pagu 6,25 juta metrik ton, dalam enam bulan menggunakan 2,8 juta metrik ton. Ini kurang dari 50 persen," kata dia
Advertisement
Selain itu, lanjut Wiratmaja, pihaknya terus mendorong program konversi minyak tanah ke LPG. Untuk itu, telah ada rencana pendataan masyarakat sebanyak 1,75 juta paket untuk mendukung program konversi ini.
"Konversi minyak tahan ke LPG kita jalakan terus, ada ‎1,75 juta paket konversi untuk masyarakat," ujar dia. (Dny/Ahm)