Liputan6.com, Jakarta - pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA)‎ dimulai hari ini. Pembangunan proyek tersebut ditandai peletakan batu pertama oleh Presiden RI Joko Widodo di Kulon Progo, Yogyakarta.
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pembebasan lahan dari proyek tersebut telah rampung dibayarkan sekitar 91 persen, sedangkan 9 persen tengah menempuh jalur konsignasi.
Setelah penyiapan lahan pembangunan selesai, menurut Budi, tahap selanjutnya dalam pembangunan bandara Kulon Progo ini adalah pekerjaan preliminary yaitu pemagaran, land clearing, pemindahan pohon, pembongkaran bangunan, soil investigation dan topografi, serta micro seismic, climatology, tsunami mitigation survey‎.
Advertisement
Baca Juga
‎"Kemudian dilanjutkan dengan tahap kontruksi, yang diharapkan dapat selesai dan beroperasi pada Maret 2019‎," kata Budi Karya di Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat (27/1/2017).
‎Untuk itu, dirinya mengharapkan dukungan melalui koordinasi semua pihak baik dari Pemerintah Provinsi D. I. Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, BUMN, PT Angkasa Pura I (Persero), TNI/POLRI, Pemerintah (Kementerian/Lembaga terkait), LSDM, dan masyarakat Yogyakarta.
‎Budi Karya menambahkan, Bandara Internasional Yogyakarta akan dikembangkan melalui konsep airport city. Melalui konsep ini, pembangunan bandara baru tidak hanya meningkatkan pelayanan transportasi udara namun lebih luas lagi dapat memberikan multiplier effect yang ditunjukkan melalui peningkatan sektor ekonomi, pariwisata, pendidikan, budaya dan lain-lain, yang dapat memberikan dampak positif bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.
Mendukung konsep itu, ‎untuk lebih meningkatkan konektivitas dengan moda transportasi lainnya, sejumlah pengembangan moda transportasi akan dibangun di bandara ini, diantaranya jalur kereta api baru dan rencana jalan baru‎.
"Saat ini Bandara Adisutjipto melayani rute internastional terjauh adalah ke Kuala Lumpur. Direncanakan ada tambahan beberapa rute lainnya dan Bandara Internasional Yogyakarta akan melayani rute terjauh ke Jeddah," tambah Budi Karya. (Yas/Gdn)