Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan memfasilitasi pengembangan dua jenis pesawat penumpang buatan dalam negeri. Dua pesawat tersebut yaitu pesawat N245 yang akan dikembangkan PT Dirgantara Indonesia (DI) dan ‎pesawat R80 buatan PT Regio Aviasi Industri (RAI).
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pesawat N245 merupakan pengembangan dari N235. Sedangkan R80 merupakan pengembangan model pesawat baru yang diinisiasi mantan Presiden BJ Habibie.
Baca Juga
‎"Jadi itu (N245) pengembang‎ dari N235, yang sudah dibikin (oleh PT DI) kan N295 dan N219. (R80) Itu baru sama sekali, tapi engineer-nya, perancangnya banyak yang terlibat N250 PT DI jaman Pak Habibie (BJ Habibie)‎. Kan di belakang R80 ada Pak Habibie dan Pak Ilham (Ilham Habibie)," ujar dia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (10/2/2017).
Dia menjelaskan, pesawat N245 memiliki kapasitas penumpang sebanyak 50 orang. Sedangkan R80 akan memiliki kapasitas 80 orang-100 orang. Dengan kapasitas seperti ini, kedua pesawat tersebut akan menjadi pesaing pesawat ATR produksi Perancis dan ‎pesawat MA produksi Tiongkok.
"N245 itu akan jadi pesaing ATR 42 dan MA yang buatan Tiongkok, yang 50 penumpang. Yang R80 saingan ATR 72," jelas dia.
Menurut Putu, untuk tahap awal kedua perusahaan tersebut akan melakukan proses engineering desain setidaknya selama 1 tahun. Namun ditargetkan kedua pesawat ini bisa diterbangkan pada 2020 mendatang.
‎"Mengembangkan pesawat kan tidak gampang, sekarang tahap engineering desain dulu. Kalau sudah engineering desain 1 tahun, baru mulai bikin prototipe-nya. Mereka (PT DI dan PT RAI) sih bilang 2020 terbang, dua-duanya. Itu kalau disetujui sekarang. Kalau tidak ya mundur lagi," tandas dia.(Dny/Nrm)
Advertisement