Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar melepas konvoi 25 kendaraan CNG dari MRU PGN di Silang Monas menuju SPBG Cililitan. Hal ini merupakan bagian dari 11th Natural Gas Vehicles and Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition.
‎Arcandra mengungkapkan, selama ini penggunaan bahan bakar, khususnya bahan bakar minyak (BBM) diserap oleh tiga bidang, yaitu transportasi, listrik, dan rumah tangga. Dari ketiga bidang tersebut, transportasi menyerap BBM paling banyak.
Baca Juga
"Kalau bicara BBM ini penggunanya transportasi, listrik dan rumah tangga. Transportasi memegang konsumsi terbesar dari BBM yang ada," ujar dia di Silang Monas, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Advertisement
Dia menjelaskan, setiap tahun, alat transportasi di Indonesia tumbuh yang signifikan, yaitu sekitar 13 persen. Pertumbuhan ini tentu diiringi dengan peningkatan permintaan akan BBM.
"Jadi pertumbuhan kendaraan dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi. Ini jadi sinyal akan kebutuhan BBM. Kalau tumbuh 13 persen dan didominasi oleh kebutuhan transportasi, ini jadi sinyal bahwa fokus kita untuk konversi BBM ke BBG (bahan bakar gas) ini prioritas," jelas dia.
Namun demikian, Arcandra mengakui banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan masalah konversi ini. Sebab, konversi tidak akan berjalan bila infrastruktur pendukungnya seperti SPBG tidak tersedia.
"Kalau andalkan BBM, jelas ada subsidi. Jadi alangkah baiknya, melalui PP (peraturan pemerintah) tentang kebijakan energi nasional, kita perlu dorong konversi BBM ke BBG. Tapi persoalan kalau sekian persen konversi BBM ke BBG, apakah kita sudah cukup bangun SPBG, kemudian apakah sudah terbangun infrastrukturnya atau belum, apakah sudah ada yang memenuhi SPBG itu," tandas dia.