Menko Luhut: Pemerintah Tengah Bangun 3 Kawasan Pariwisata Utama

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah membangun tiga kawasan pariwisata utama.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Apr 2017, 19:31 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2017, 19:31 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah membangun tiga kawasan pariwisata utama.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah membangun tiga kawasan pariwisata utama.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong program kemaritiman guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mewujudkannya, pemerintah telah menyiapkan beberapa program prioritas di tahun ini salah satunya adalah pembangunan tiga kawasan pariwisata utama. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, salah satu program tersebut adalah mengembangkan industri strategis bidang kemaritiman.

Sejauh ini pemerintah telah menyiapkan 14 kawasan industri, antara lain, Kawasan Industri Kuala Tanjung yang merupakan industri aluminium, Kawasan Industri Lombok yang mengembangkan industri karet, Kawasan Industri Palu untuk pengembangan industri rotan, karet, kakao dan smelter.

Selain itu Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman juga menyiapkan Kawasan Industri Teluk Bitung untuk industri agro dan logistik serta kawasan industri lainnya," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (6/4/2017).

Selain itu Kemenko Maritim juga meningkatkan pariwisata, termasuk membangun 10 destinasi pariwisata prioritas, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Mandalika, Wakatobi, Pulau Morotai, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, dan Komodo.

"Dari destinasi tersebut, dilakukan perkembangan pembangunan tiga kawasan pariwisata utama yakni Danau Toba, Mandalika, dan Borobudur,” jelasnya.

Untuk Danau Toba, tambah Luhut, dilakukan penyelesaian lahan kawasan untuk resort wisata, studi peningkatan kualitas air dan penurunan muka air danau toba, serta pengembangan softskills masyarakat sekitar.

Untuk kawasan Mandalika dilakukan penyelesaian lahan dan promosi kawasan kepada investor untuk pengembangan wilayah.

“Sedangkan untuk Borobudur dilakukan rakor pembentukan badan otorita dan Kajian pengembangan Borobudur prambanan dan perbandingan dengan kawasan sejenis seperti Angkor Wat, Kamboja. (Gdn/Ndw)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya