Menteri Susi Batal Ikut Ujian Paket C Gara-Gara Sibuk

Menteri Susi sempat memperoleh kartu peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Apr 2017, 15:38 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 15:38 WIB
20170117-Konferensi-Pers-Menteri-Susi-Pudjiastuti-Jakarta-FF
Menteri KKP, Susi Pudjiastuti memberikan paparan saat konferensi pers di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (17/1). Susi memaparkan tentang Pengelolan Pulau Pulau Kecil dan Pulau Pulau Terluar di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti ternyata batal mengikuti ujian Paket C sebagai upaya untuk melanjutkan pendidikannya.

Dia sempat mendaftar ujian nasional (UN) Paket C Tahun Pelajaran 2016/2017. Ternyata kesibukan yang membuat Menteri Susi urung mengikuti ujian yang sudah didaftarkan sejak tahun lalu.

"Karena tidak sempat, Ibu tidak jadi ikut ujian. Sebetulnya sudah dibatalkan, tapi keburu sudah masuk terdaftar di sistem PKBM tersebut," kata Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Lilly Aprilya Pregiwati  kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Menteri Susi sempat memperoleh kartu peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

Foto kartu peserta UN Paket C Susi Pudjiatuti tersebar. Dari foto tersebut, disebutkan Susi lahir di Ciamis, 15 Januari 1965.

Kemudian, asal sekolahnya pun tertulis PKBM Bina Pandu Mandiri. Susi tercatat mengambil program studi IPS. Susi juga memiliki kartu nomor induk siswa nasional (NISN). Ada pun NISN Susi ialah 9659269277.

"NISN bersifat unik dan permanen, Kartu NISN ini berlaku selama menjadi peserta didik aktif," tulis keterangan foto itu.

Selama menjabat, Menteri Kelautan dan Perikanan itu mampu mencatatkan prestasi. Ia mampu membuktikan kinerja untuk menjaga laut Indonesia. Susi melaksanakan kebijakan menenggelamkan kapal-kapal asing maling ikan di perairan Indonesia.

Hingga saat ini, jumlah kapal maling ikan yang telah ditenggelamkan sejak Oktober 2014 sebanyak 317 kapal. Rinciannya dari Vietnam 142 kapal, Filipina 76 kapal, Thailand 21 kapal, Malaysia 49 kapal, Indonesia 21 kapal, Papua Nugini 2 kapal, China 1 kapal, Belize 1 kapal, dan tanpa negara sebanyak 4 kapal.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pernah menyoroti sepak terjangnya dan bangga terhadap kinerja mantan CEO Susi Air itu dalam Tempo Economic Briefing.

"Upaya tak terduga dilakukan Menteri yang cuma tamatan sekolah menengah pertama (SMP)," ungkap JK saat ditemui di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu, 10 Desember 2014.

Dari seluruh menteri Kabinet Kerja Joko Widodo, hanya Susi Pudjiastuti yang hanya mengantongi ijazah SMP.

Kata JK, walaupun bukan jebolan perguruan tinggi, Susi mampu membuat semua orang gentar dengan formulasi kebijakannya. "Dia bikin formulasi kebijakan yang tepat, sehingga semua orang gentar," ujar Jusuf Kalla.

Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti juga menerima penghargaan di tingkat internasional. Menteri Susi menerima penghargaan 2017 Excellence in National Stewardship dari Peter Benchley Ocean Awards. Ia mendapatkan penghargaan itu karena mampu mengurus kelautan Indonesia dengan baik.

Penghargaan diberikan karena Menteri Susi dinilai agresif dalam melindungi kepentingan ekonomi dan lingkungan kelautan bangsa Indonesia, memberantas operasi armada kapal asing yang melakukan pencurian di laut Indonesia.

Keberanian Menteri Susi meledakkan dan menenggelamkan lebih dari 200 kapal yang melakukan praktik illegal fishing berhasil mencegah upaya kejahatan internasional terorganisasi yang telah beroperasi di lautan Indonesia bertahun-tahun lamanya.

Tak hanya itu, Menteri Susi juga dianggap berperan aktif dalam pembebasan awak kapal perikanan yang dijadikan budak di kapal-kapal asing. Ia pun memimpin pembebasan hiu paus yang terjebak secara ilegal.

Adapun upacara penganugerahan 2017 Peter Benchley Ocean Awards akan digelar di Smithsonian's National Museum of Natural History, Washington DC pada 11 Mei 2017. Acara ini bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-10 Peter Benchley Ocean Awards.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya