Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Bendungan Karalloe, Gowa, Sulawesi Selatan ditargetkan selesai pada 2019. Bendungan ini akan berfungsi sebagai pemasok air untuk irigasi dan pembangkit listrik.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Bendungan Karalloe bertujuan untuk mendukung ketahanan air dan kedaulatan pangan di Sulawesi Selatan yang merupakan lumbung pangan nasional.
“Saya minta kepada seluruh tim dari BBWS Pompengan Jeneberang maupun kontraktor untuk melakukan percepatan pembangunan yang signifikan agar keterlambatannya tidak terlalu jauh dari kontrak awal,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (23/4/2017).
Dia menjelaskan, pembangunan bendungan yang dilaksanakan PT Nindya Karya (Persero) ini telah dimulai sejak 2013. Namun hingga 2017 dengan progres pembangunan fisik baru mencapai 12,7 persen.
Menurut Basuki, keterlambatan dikarenakan adanya masalah pembebasan lahan yang membutuhkan waktu lama sehingga target penyelesaian bendungan mundur dari jadwal semula. Namun demikian kini pembebasan tanah sudah sangat pesat kemajuannya mendekati 100 persen.
Dari total luas 229,28 hektare (ha) yang dibutuhkan, saat ini lahan yang telah bebas 94,48 persen atau seluas 215,04 ha senilai Rp 77,5 miliar. Sisanya yakni 5,52 persen atau seluas 14,24 ha yang tersebar di 2 Kecamatan (Tompobulu dan Biringbulu) ditargetkan akan selesai tahun ini.
"Masalah kekurangan dana untuk lahan dan konstruksi fisik bendungan agar segera dilaporkan kepada Dirjen Sumber Daya Air agar segera dapat dialokasikan anggarannya," kata dia
Namun Basuki menargetkan Bendungan Karalloe bisa selesai sebelum 2019. Terlebih masyarakat sudah merelakan tanahnya untuk pembangunan proyek ini.
Untuk itu Kementerian PUPR melalui BWS Pompengan Jeneberangan-Ditjen Sumber Daya Air akan fokus mengakselerasi penyelesaiannya dengan bekerja lebih cepat dan lebih keras dengan sistem tiga shift selama tujuh hari dalam seminggu. Jadwal pelaksanaan akan diperbaiki sebagai panduan pelaksanaan agar target penyelesaian pada tahun 2019 dapat dicapai.
Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 40,50 juta m3 yang dapat mengairi sawah irigasi teknis seluas 7.004 hektar sehingga akan meningkatkan intensitas tanam dari 150 persen menjadi 250 persen. Manfaat lainnya sebagai sumber air baku 440 liter per detik, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan daya 4,5 MW serta pengendalian banjir Sungai Karalloe.
Kehadiran infrastruktur ini diharapkan tidak hanya meningkatkan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Gowa namun juga Kabupaten Takalar dan juga Kabupaten Jeneponto yang juga menikmati aliran air dari bendungan.
Proyek Bendungan Karalloe Sulsel Ditargetkan Rampung 2019
Pembangunan Bendungan Karalloe bertujuan untuk mendukung ketahanan air dan kedaulatan pangan di Sulawesi Selatan.
diperbarui 23 Apr 2017, 15:46 WIBDiterbitkan 23 Apr 2017, 15:46 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen SDA melakukan penandatangan kontrak paket pekerjaan lebih awal.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sepekan Masa Nataru, 40.781 Wisatawan Datang ke Banyuwangi Naik Kereta Api
MMA Innovate Indonesia 2025 Menanti Peserta, Bahas Seputar AI untuk Memaksimalkan Kampanye Ramadan
9 Kuliner Blok M yang Bikin Ngiler, Harga Murah Meriah
8,6 Juta Penumpang Naik Layanan KAI Selama Libur Natal 2024
Pesan Ustadz Das'ad Latif: Jangan Jadikan Menantu Orang Seperti Ini, Allah Saja Ditipu
Memutar Ulang Ingatan Kuat dan Ganasnya Tsunami Aceh 20 Tahun Lalu
Indeks Nikkei Menguat Setelah Jepang Bakal Siapkan Anggaran Jumbo
BRI Buka Layanan Terbatas Selama Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Cek Detail Lengkapnya!
Menteri PKP: Kebijakan Perumahan Prorakyat Bantu Rakyat Miliki Hunian
5 Model Outfit untuk Wanita Gemuk yang Bikin Body Tampak Lebih Ramping, Percaya Diri Dijamin Naik Drastis
Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter
Buah Penurun Kolesterol yang Ampuh, Pir hingga Stroberi Solusinya