Liputan6.com, Jakarta Harga emas menguat tipis pada penutupan hari Kamis kemarin, menghentikan rentetan pelemahan 3 hari berturut-turut. Emas juga beranjak naik dari level terendah dalam 2,5 pekan terakhir.
Emas untuk pengiriman Juni naik US$ 1,7 per ounce atau 0,1 persen menjadi US$ 1.265,9 per ounce. Sementara hari sebelumnya emas dunia dibanderol US$ 1.264,2 per ounce, harga terendah untuk transaksi yang paling aktif sejak 10 April.
Berbeda dengan emas, perak untuk kontrak Juli melemah 9,7 sen atau 0,6 persen menjadi US$ 17,33 per ounce. Perak melanjutkan pelemahan sehari sebelumnya.
Advertisement
Melansir Marketwatch, Jumat (28/4/2017), harga yang berakhir di level terendah sejak pertengahan Maret mulai akan melihat kenaikan pada bulan ini, ujar Taki Tsakianos, analis di Investing Haven.
Harga emas bertahan terhadap rata-rata harga dalam perdagangan 200 hari di level US$ 1.264,5, ujar Bill Baruch, Kepala Market Strategis di iiTrader.
Dia mengatakan bahwa dia tetap bullish di jangka menengah dan jangka panjang. Tapi dia ingin melihat penetapan harga sepekan di atas leve3l psikologis US$ 1.300 untuk mengonfirmasi bullish tersebut.
"Antara data yang melambat dan potensi risiko geopolitik, pasar harus menutup harga di atas US$ 1.300 di pekan kedua atau ketiga bulan Mei," ujarnya.