Terkuak, 5 Sumber Uang Korea Utara Danai Senjata Nuklir

Korea Utara memiliki PDB yang tidak terlalu besar. Namun darimana mereka mendapat uang untuk membangun senjata nuklir?

oleh Vina A Muliana diperbarui 03 Mei 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 18:00 WIB
Peringati Pembentukan Tentara Korut Latihan Militer- AFP-20170426
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un saat memantau pasukan jelang upacara untuk peringatan 85 tahun pembentukan Tentara Rakyat Korea (KPA) di Korea Utara (26/4). (AFP FOTO / KCNA / STR)

Liputan6.com, New York - Meski merupakan negara yang terisolasi di dunia, Korea Utara mampu membuat gempar semua pihak dengan perkembangan senjata nuklirnya selama beberapa tahun belakangan. Hal ini dinilai bertolak belakang berkaca dari ukuran perekonomian Korea Utara yang tidak terlalu besar.

Laporan yang dikeluarkan Bank Sentral Korea Selatan memperkirakan Korea Utara mengantongi pendapatan US$ 30 miliar pada 2015. Angka ini hanya setara 2,2 persen dari keseluruhan perekonomian Korea Selatan.

Belum lagi, 25 persen dari produk domestik bruto (PDB) Korea Utara juga dihabiskan untuk pembelian senjata. Lalu dari mana Korea Utara mampu mengumpulkan uang yang begitu banyak untuk pembangunan senjata nuklirnya? Berikut ulasannya melansir CNBC, Rabu (3/5/2017):

1. China

Laporan yang dikeluarkan oleh Badan Intelijen Pusat AS menyebut, 75 persen perdagangan Korea Utara dilakukan dengan China yang merupakan mitra dagang terbesar Korea Utara.

Direktur Program pada kebijakan AS-Korea di Dewan Hubungan Luar Negeri Scott Synder mengatakan, China memiliki pengaruh sangat besar dalam mempengaruhi stabilitas Korea Utara. Meski begitu sebagian besar pemerintah China tidak menggunakan pengaruhnya, karena bisa menjadi bumerang bagi negaranya sendiri.

2. Buruh luar negeri

Sumber dana lain berasal dari buruh asal Korea Utara yang bekerja di China dan Rusia. Para buruh ini bisa memberi pemasukan devisa bagi Korea Utara.

Hasil perdagangan barang ekspor seperti mineral dan batu bara juga sumber pendapatan untuk Korea Utara. Rata-rata produk ini terjual dalam mata uang yuan, euro hingga dolar Amerika Serikat.

 

Penjualan senjata

3. Penjualan senjata

Kepala Analis The Economist Intelligence Unit Anwista Basu mengatakan, perekonomian Korea Utara bisa berjalan karena penjualan senjata yang dilakukannya. Ia juga menggaris bawahi kesepakatan ekspor yang dilakukan negara komunis ini dengan beberapa negara Afrika.

Beberapa analis politik berspekulasi, negara di bawah pimpinan Kim Jong Un ini memiliki kesepakatan kerja sama khusus dengan Iran tentang pengembangan senjata nuklir.

4. Obat-obatan terlarang

Korea Utara memiliki industri perdagangan obat-obatan terlarang dalam jumlah besar. Methamphetamine merupakan salah satu jenis obat-obatan terlarang yang begitu melegenda namanya. Ia sering digunakan sebagai pengganti ekstasi dengan efek yang lebih parah.

Siapa sangka, jenis obat ini merupakan komoditi ekspor Korea Utara. Bahkan konon bisnis barang haram tersebut sudah berlangsung sejak tahun 70an.

5. Kejahatan siber

Korea Utara dilaporkan terlibat dalam pencurian uang US$ 81 juta dari rekening Bangladesh di Bank New York Federal Reserve tahun lalu. Jaksa penuntut umum percaya, tengkulak China membantu Korea Utara dalam pencurian ini.

Pada bulan Februari, enam senator AS - termasuk mantan calon presiden Ted Cruz dan Marco Rubio - mengirim surat kepada Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang mendesaknya untuk membatasi akses bank Korea Utara untuk bank-bank China.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya