Jonan Ingin 1 Juta Rumah Tangga Tersambung Gas dalam Setahun

Salah satu infrastruktur yang bisa dirasakan langsung masyarakat adalah jaringan pipa gas bumi rumah tangga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Mei 2017, 15:29 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 15:29 WIB
20160303- Pemerintah Akan Bangun 89 Ribu Jaringan Gas -Jakarta- Yoppy Renato
Petugas melakukan pengecekan meteran gas, Jakarta, Kamis (3/3/2016). 89 ribu jaringan gas rumah tangga ini akan dibangun di enam kota, yakni Tarakan, Surabaya, Balikpapan, Cilegon, Batam dan Prabumulih. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pembangunan jaringan gas bumi rumah tangga untuk mengurangi subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) yang saat ini semakin membengkak.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, saat ini Kementerian ESDM memprioritaskan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang bisa langsung dinikmati masyarakat.

"APBN digunakan untuk membangun sesuatu yang dibutuhkan masyarakat paling bawah," kata dia dalam acara Forum Gas Nasional, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Dia mengungkapkan, salah satu infrastruktur yang bisa dirasakan langsung masyarakat adalah jaringan pipa gas bumi rumah tangga.

Jonan menginginkan setiap tahun ada 1 juta sambungan rumah tangga (SR). Namun, saat ini Kementerian ESDM hanya mampu menyambung 100 ribu SR. "Pembangunan jaringan gas untuk perkotaan akan terus di lakukan. kita alokasi 100 ribu sambungan rumah tetap jalan," ucap dia.

Dengan meningkatnya sambungan gas rumah tangga akan mengurangi konsumsi LPG yang saat ini mayoritas masih diimpor. Khusus LPG bersubsidi 3 kilogram (kg) juga dapat mengurangi pengeluaran negara untuk subsidi.

"Jadi kalau pakai sambungan rumah gas bumi katanya bisa hemat separuh dari pada beli LPG. Saya maunya satu tahun itu 1 juta SR jaringan gasnya sehingga demand untuk LPG makin lama makin turun," tutup Jonan.

Pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) merupakan bagian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 karena dapat memenuhi kebutuhan energi yang bersih, murah, ramah lingkungan dan efisien.

Jargas saat ini sedang dalam proses penetapan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral c.q Ditjen Migas telah melaksanakan pembangunan jargas sejak 2009 sampai dengan tahun 2016 dengan jumlah sambungan sebesar 185.991 Sambungan Rumah (SR) di 14 Provinsi meliputi 26 kabupaten/kota.

‎Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga dalam rangka penyediaan kebutuhan energi masyarakat di 9 wilayah kabupaten/kota tahun anggaran 2017.

Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi telah bersama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota pada  29 Maret 2017 telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jargas Untuk Rumah Tangga Tahun Anggaran 2017.

Penandatanganan dilakukan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja dengan Bupati, Walikota dan pejabat Pemerintah Daerah yang mewakili 9 wilayah.

Wilayah tersebut yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Mojokerto, Kota Bandar Lampung, Mojokerto, Kota Pek‎anbaru, Samarinda dan Bontang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya