Pemerintah Pertimbangkan Singkong Jadi Bahan Baku Produk Plastik

Ke depan pemerintah akan mendorong industri plastik memakai bahan baku alami seperti dari singkong, rumput laut dan minyak kelapa.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Mei 2017, 19:22 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2017, 19:22 WIB
Kantong Plastik
Pengurangan penggunaan kantong plastik di Inggris. Sumber : mymodernmet.com.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Bisar Pandjaitan meng‎ajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik. Sebab sampah plastik sulit terurai dan mencemari lingkungan.

Bahkan ke depan pemerintah akan mendorong industri plastik memakai bahan baku alami seperti dari singkong, rumput laut dan minyak kelapa. Dengan begitu diharapkan plastik dengan mudah bisa terurai.

‎"Ke depan akan jalan plastik diganti dengan bahan dari singkong agar bisa diurai atau rumput laut, kita akan bangun industrinya," ujar Luhut, di kampung nelayan, Cilincing, Jakarta, Sabtu (6/5/2017).

Luhut mengatakan, untuk menangani permasalahan sampah khususnya plastik‎, pemerintah tidak bisa sendirian. Pemerintah membutuhkan kontribusi dari masyarakat. Caranya dengan membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi penggunaan plastik.

‎"Tidak bisa dikerjakan hanya pemerintah harus semua. Mari kita gunakan energi kita untuk ini, jangan buat berita berita di medsos enggak jelas mengenai kebencian, ini nyata kehidupan yang akan datang," pinta dia.

Luhut kembali mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik dan menggantinya dengan bahan baku yang mudah terurai. Hal ini untuk mengurangi limbah dan impor plastik yang saat ini sudah mencapai 40 persen.

"‎Kita kasih tahu, karena kan banya bahan lainnya yang dibuat selain dari plastik," ucap Luhut.


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya