RI Jadikan Suriname Hub Ekspor Produk IKM ke Amerika Selatan

Pemerintah Indonesia tengah memberikan perhatian lebih kepada pengembangan IKM sebagai upaya mendorong program prioritas tahun ini.

oleh Nurmayanti diperbarui 19 Mei 2017, 07:45 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 07:45 WIB
20151120-Target-KUR-30-triliun-di-2015-Jakarta-AY
Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan kursi dan meja di Jakarta, Jumat (20/11). Data Kementerian Koperasi dan UKM ketiga bank berupaya untuk mendorong penyaluran KUR kisaran Rp24-25 triliun hingga akhir tahun 2015. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan memanfaatkan Suriname sebagai pintu masuk ekspor produk industri kecil dan menengah (IKM) ke Amerika Selatan. Pemerintah pun menjalin kerjasama di sektor industri IKM dengan negara ini.

“Suriname bisa menjadi hub untuk ekspor produk Indonesia ke Amerika. Misalnya, produk furnitur yang banyak diminati pasar di sana. Apalagi, di Suriname banyak bahan baku kayu, diharapkan industri furnitur Indonesia bisa ekspansi ke Suriname,” kata Dirjen IKM Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih seperti dikutip Jumat (19/5/2017).

Menurut Gati, pemerintah Indonesia tengah memberikan perhatian lebih kepada pengembangan IKM sebagai upaya mendorong program prioritas tahun ini dalam pemerataan pembangunan ekonomi.

Dalam hal ini, Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah produk lokal menembus pasar global.

“Dalam memperkuat kualitas produk IKM termasuk yang tergabung dalam e-Smart IKM, kami akan melakukan serangkaian pembinaan bagi IKM dalam negeri melalui fasilitasi penguatan sumber daya manusia dengan program kegiatan bimbingan teknis, pendampingan dan sertifikasi,” paparnya. Selain itu, juga dilakukan pemberian bantuan mesin dan peralatan, peningkatan kemampuan Unit Pelayanan Teknis, serta penumbuhan wirausaha baru IKM.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, program e-smart IKM merupakan salah satu upaya memperluas pasar di dalam rantai nilai dunia dan menghadapi era Industry 4.0.

“Pemanfaatan teknologi digital dapat memacu produktivitas dan daya saing bagi IKM sehingga mampu menembus pasar ekspor melalui program e-smart IKM,” tuturnya.

Duta Besar Indonesia untuk Suriname Dominicus Supratikto menyampaikan, banyak potensi IKM di Suriname yang bisa dikembangkan sehingga perlu kerja sama dengan Indonesia yang juga sedang fokus meningkatkan daya saing di sektor tersebut.

“Kami membutuhkan tenaga ahli dari Indonesia yang bisa melatih pelaku IKM di Suriname agar makin produktif dan hasilnya berkualitas,” tutur dia.

Dia menambahkan, Suriname memiliki pameran rutin tahunan yang bertajuk Indofair, yang selama ini menjadi ajang untuk menampilkan produk-produk dan berbagai kesenian tradisional Indonesia.

Kegiatan ini digelar selama enam minggu melalui kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Suriname dan Komunitas Masyarakat Jawa Suriname atau Vereniging Herdenking Javaanse Immigratie (VHJI).

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya