Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan mencabut rekomendasi impor daging kerbau jika ada pihak yang menjual dengan harga di atas Rp 80 ribu. Sesuai kesepakatan, daging kerbau impor asal India harus dijual tidak lebih dari Rp 80 ribu.
Amran mengungkapkan, dengan adanya kesepakatan harga jual antara Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagang (Kemendag), Perum Bulog dan para pedagang, seharusnya tidak ada daging kerbau yang dijual di atas harga yang telah ditentukan. "Tidak boleh dijual (di atas Rp 80 ribu)," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (30/5/2017).
Dia juga meminta masyarakat dan media untuk melapor jika ada pedagang yang menjual daging kerbau beku dengan harga di atas Rp 80 ribu. "Coba naikkan saja, siapa perusahaan yang dijual di atas Rp 80 ribu," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Jika terbukti ada pihak-pihak yang mempermainkan harga dan mengambil keuntungan yang tidak wajar dari penjualan daging kerbau ini, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas. Salah satunya dengan mencabut rekomendasi impor daging tersebut. ‎"Aku tindak, yang impor. Aku cabut rekomendasinya," tandas dia.
Sebelumnya, Â harga daging kerbau asal India mengalami kenaikan di pasar tradisional. Kenaikan terjadi sejak dua pekan sebelum puasa. Sedangkan harga daging sapi segar stabil di kisaran Rp 120 ribu per kilogram (kg).
Sutaryo (27), salah satu pedagang daging di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengatakan harga daging kerbau impor dari India mengalami kenaikan dari tingkat pemasok. Dua pekan lalu, harga daging kerbau beku di kisaran Rp 76 ribu per kg. Memasuki bulan puasa, harga daging tersebut naik menjadi Rp 83 ribu per kg.
Dengan kenaikan di pemasok tersebut, maka para penjual di pasar tradisional pun juga ikut mengerek harga. Kenaikan harga daging kerbau di tingkat penjual pasar tradisional naik dari Rp 100 ribu per kg menjadi Rp 110 ribu per kg. Sutaryo tak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga daging kerbau asal India tersebut.
"Impor dari India Rp 83 ribu per kg di boks, kalau dijual ketengan (eceran) Rp 100 ribu ke Rp 110 ribu per kg," kata dia kepada Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Senin, 29 Mei 2017.
Kenaikan ini membuat harga daging India tak beda jauh dari daging segar. Sebab, daging India mengalami penyusutan lantaran daging tersebut mesti dicairkan. Bukan hanya itu, daging ini mesti mengalami pembersihan dari lemak. "Daging India dari sekilo (kg) susut jadi 8 ons. Kalau lokal tidak susut," ujar dia.
Â