Liputan6.com, Jakarta Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal & Transmigrasi (PDTT) menjanjikan akan memberikan tambahan dana sebesar Rp 1,6 miliar bagi desa yang berhasil menjalankan empat program unggulan yang sudah dicanangkan. Jumlah ini naik dua kali lipat dari nilai BumDes yang rutin disalurkan setiap tahunnya.
​"Penyaluran Dana Desa saat ini berkisar Rp 800 juta, tapi kita akan kasi dua kali lipat kepada desa yang berhasil menjalankan empat program unggulan, dana desanya akan kita naikkan, dan itu bisa mencapai Rp 1,6 miliar. Tapi kalau nggak berhasil, ya tidak kita naikkan," demikian disampaikan Menteri Desa, PDTT Eko Putro Sandjojo saat menghadiri acara 1 tahun Inaker Fun Bike di Lapangan Gendengan, Margodadi, Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (16/4/2017).
E​mpat program yang dimaksud, pertama adalah Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades), di mana diharapkan bisa menghasilkan skala ekonomi yang besar. Hal ini juga demi ​meminimalkan maraknya kehadiran 'tengkulak' yang menjual hasil panen dan menekan para petani di beberapa pedesaan.
"Sekarang ini masih ada model-model tengkulak. Nah kita sekarang dorong para petani untuk menjalankan empat program unggulan yang tujuannya untuk membuat desa-desa jadi mandiri. Dunia usaha masuk ke desa, masyarakat pun tak perlu pusing lagi memikirkan tentang proses pascapanen. Karena sarana pascapanen merupakan hal penting dalam sektor pertanian. Pasar akan melirik hal tersebut lantaran sarana pascapanen akan meningkatkan nilai tambah produk pertanian baik dari segi jumlah maupun kualitas," kata Eko.
Selain itu, menurut Eko, kesempatan masyarakat ditekan juga akan semakin kecil. Hal tersebut tentu akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat.
"Nanti desa diminta agar menentukan produk unggulannya dan fokus mengembangkan hal tersebut. Dengan fokus pada produk unggulan, maka diharapkan terdapat peningkatan skala produksi yang tinggi," jelas Eko.
​Sementara tiga program unggulan Kemendes PDTT lainnya dalam upaya percepatan pembangunan desa adalah mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), membangun embung air desa, dan membangun sarana olahraga desa.
"Satgas Dana Desa juga akan mendorong dan mengingatkan agar para kepala desa menjalankan empat program unggulan Kemendes PDTT. Selain itu, Satgas juga akan tetap menjalankan tugas utamanya, yakni mengawasi dan mencegah adanya penyelewengan dana desa," terang Eko.
​Sekedar informasi, tahun 2015, Dana Desa yang terserap dari Rekening Pemerintah Daerah ke Pemerintah Desa telah mencapai 93,17 persen. Kemudian pada tahun 2016, jumlahnya meningkat menjadi 96,32 persen. Sementara tahun 2017 ini, tercatat hingga 16 Juni lalu, sudah terdapat 413 daerah yang tersalurkan Dana Desa 2017 tahap pertama dengan persentase penyaluran mencapai 95,54 persen.
Pemanfaatan Dana Desa pada 2016 lalu sudah sangat beragam, mayoritas digunakan untuk meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur dasar yang mendukung kegiatan perekonomian. Tercatat, pemanfaatan Dana Desa 2016 di antaranya digunakan untuk jalan desa sepanjang 66.884 km, saluran irigasi 12.596 unit, embung 696 unit, pasar desa 1.819 unit, PAUad 11.296 unit, Polindes 3.133 unit, Posyandu 7.524 unit, dan Posyandu 7.524 unit.
​Pada tahun 2017 ini, Dana Desa juga menstimulasi terbentuknya BUMDes sebagai penggerak ekonomi masyarakat desa sebanyak 18.446 unit. Beberapa BUMDes yang berkembang di antaranya memiliki omset antara Rp 300 juta hingga Rp 10 milyar. Hadirnya BUMDes merupakan upaya u​ntuk​ terus meningkatkan produktivitas masyarakat dan menciptakan lapangan usaha baru. Dengan demikian, masyarakat desa akan mendapatkan manfaat langsung yakni peningkatan pendapatan.
Secara garis besar, adanya percepatan pembangunan di desa tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para tenaga kerja produktif di desa, khususnya para pemuda, untuk bersama-sama bergotong royong membangun dan memajukan desanya sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Mendes PDTT Janjikan Tambahan Dana Desa hingga Rp 1,6 Miliar
Jumlah ini naik dua kali lipat dari nilai BumDes yang rutin disalurkan setiap tahunnya.
diperbarui 17 Jul 2017, 07:45 WIBDiterbitkan 17 Jul 2017, 07:45 WIB
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo saat dialog bersama warga dan para petani di Desa Margodadi, Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Suzuki Jimny White Rhino Gebrak GJAW 2024, Harga Rp 400 Jutaan
Atang-Annida Janjikan Gebrakan Satu Keluarga Satu Sarjana di Kota Bogor
Putin: Rusia Akan Kembali Gunakan Rudal Baru dalam Kondisi Tempur
Tak Hadir Kampanye Akbar Pramono-Rano, Megawati Pilih Berzikir Melawan Intimidasi
300 Nama Anak Laki-Laki Kristen Modern, Pilihan Terbaik Ada di Sini
Timnas Esports Indonesia Raih Juara Umum Kejuaraan Dunia IESF 2024, Buktikan Dominasi di Kancah Global
Mengenal Keunikan Bekantan, Hewan Endemik Asal Kalimantan
Waspada Penipuan Rekrutmen Pegawai Kereta Cepat Whoosh, Simak Kiat Aman dari KCIC
Reaksi Nikita Mirzani Setelah Fitri Salhuteru Akhiri Pertemanan: Satu Keluarga Lo, Gue Unfollow!
Sidat adalah Pangan Lokal yang Miliki Protein Tinggi, Kenapa Sebagian Orang Indonesia Enggan Memakannya?
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 23 November: Dewa United vs Bali United
Tips Memakai Softlens untuk Mata Minus, Ketahui Risiko dan Efek Sampingnya