JICT Lumpuh, Kemenhub Apresiasi Kerja Sama Antar Terminal

Karena pegawai JICT mogok, layanan kepelabuhan dialihkan ke empat terminal.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Agu 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2017, 09:30 WIB
Pekerja JICT
Suasana sepi terlihat di JICT di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (3/8). Aksi Mogok ini di mulai hari ini Kamis 3 Agustus hingga Kamis depan sehingga menyebakan total dari kerugian aksi tersebut diperkirakan sekitar Rp 200 miliar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memberikan apresiasi kepada terminal peti kemas di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok yang telah bekerjasama dalam pelimpahan pelayanan jasa kepelabuhanan PT Jakarta International Container Terminal (JICT).

Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono yang menyikapi aksi mogok kerja Serikat Pekerja (SP) JICT hari ini.

"JICT hari ini tidak beroperasi karena ada aksi mogok kerja dari Serikat Pekerjanya namun pelayanan jasa kepelabuhanan tetap berjalan dengan baik karena sudah ada rencana darurat yang didukung oleh 4 Terminal Peti Kemas lainnya di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk itu, saya mengapresiasi kerjasama yang baik yang telah ditunjukan oleh 4 Terminal Peti Kemas tersebut," ujar Tonny, Jumat (4/8/2017).

Apresiasi tersebut ditujukan untuk keempat Terminal Peti Kemas yang membantu pelayanan jasa kepelabuhanan yang semestinya dilakukan oleh JICT dan selama masa mogok kerja dialihkan keempat terminal peti kemas tersebut yaitu Terminal Peti Kemas Koja, New Port Container Terminal 1 (NPCT-1), Terminal 3 Tanjung Priok dan Terminal Mal.

Tonny juga mengapresiasi media yang telah memberitakan mogoknya pekerja JICT secara proporsional dan berimbang sehingga masyarakat mendapatkan informasi sesuai fakta di lapangan.

"Aksi mogok kerja SP JICT merupakan bagian dari azas demokrasi dan sudah seharusnya dihormati pelaksanaannya namun kami sebagai regulator harus memastikan agar pemogokan di JICT tidak menghambat pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok dengan membagi habis pelimpahan pelayanan jasa kepelabuhan dari JICT ke terminal lainnya di area Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Tonny.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Bay M Hasani, meninjau langsung pelayanan jasa kepelabuhanan di TPK Koja sore tadi.

Menurut dia, kegiatan operasional di Pelabuhan Tanjung Priok pada hari ini tetap berjalan normal seperti biasa.

"Memang terjadi mogok kerja di  JICT. Namun, pelayanan jasa operasional Pelabuhan Tanjung Priok tetap normal, kok. Di Tanjung Priok ada lebih dari satu terminal peti kemas. Jadi kalau JICT-nya tidak beroperasi masih ada terminal lainnya yang bisa membantu pelayanan kepelabuhanan," kata Bay.

Lebih lanjut, Bay menyebutkan sebanyak 20 kapal yang semestinya ditangani JICT hingga tanggal (10/8) sudah dialihkan bongkar muatnya ke terminal lain di Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu di Terminal Koja (tujuh kapal), Terminal NPCT-1 (enam kapal), Terminal 3 (lima kapal), dan Terminal MAL (dua kapal).

Adapun sejak tanggal (2/8) untuk NPCT-1 melayani 1 kapal, Terminal 3 melayani dua kapal, TPK Koja melayani dua kapal yang semuanya merupakan limpahan dari JICT di samping melayani jasa kepelabuhanan rutin masing-masing.

" Di samping melayani jasa kepelabuhanan limpahan JICT,  hingga sore kemarin seluruh kegiatan bongkar muat rutin di Pelabuhan Tanjung Priok dapat terlayani dengan baik. Misalnya saja di terminal MAL saat ini tengah dilakukan kegiatan bongkar muat MV. Sinar Sangir,” ujar Bay. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya