Spekulasi Permintaan Naik, Harga Minyak Melonjak

Harga minyak cenderung turun dengan harga minyak WTI merosot 5,9 persen sepanjang Agustus 2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2017, 06:24 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2017, 06:24 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak menguat seiring sentimen kapasitas kilang. Namun, secara bulanan harga minyak cenderung tertekan.

Harga minyak untuk pengiriman Oktober naik 2,8 persen atau US$ 1,27 menjadi US$ 47,23 per barel di New York Mercantile Exchange. Diikuti harga minyak Brent bertambah US$ 1,52 atau tiga persen menjadi US$ 52,38 di ICE Futures Europe.

Sepanjang Agustus 2017, harga minyak WTI melemah 5,9 persen. Sedangkan harga minyak Brent tergelincir 0,5 persen.

"Harga minyak mentah dapat dorongan dengan asumsi penyuling bersedia membayar minyak mentah di tengah margin penyulingan yang kuat," ujar Phil Flynn, Analis Price Futures Group seperti dikutip dari laman Marketwatch, Jumat (1/9/2017).

Departemen Energi Amerika Serikat (AS) juga mengumumkan akan mengirim 1 juta barel minyak dari cadangan yang dikirim ke Louisiana. Ini sebagai upaya membantu meningkatkan pasokan bensin. Flynn menilai, hal itu memberi kesan kalau kesulitan menemukan minyak mentah.

Adapun harga minyak bergerak menguat untuk pertama kalinya dalam empat sesi. Harga minyak sempat tertekan akibat kekhawatiran penyulingan minyak AS akan tetap tutup dan permintaan melambat. Ini berpotensi mendorong pasokan AS lebih tinggi sehingga kembali meningkatkan spekulasi terhadap pasokan global yang berlebih.

"Kami melihat rata-rata kapasitas penyulingan minyak tutup selama dua minggu ke depan. Jika impor dan ekspor tetap terpengaruh pada tingkat sekarang, hasilnya mendorong kenaikan persediaan minyak mentah hingga 15 juta barel," tulis analis Cowen and Company dalam laporannya.

Sementara itu, harga bensin melonjak di atas US$ 2. Kenaikan harga bensin itu belum pernah terlihat sebelumnya. Ini juga diikuti pergerakan harga minyak. Kenaikan harga bensin tersebut juga didorong dari imbas kekhawatiran dampak Badai Harvey yang menganggu aktivitas kilang di sepanjang Gulf Coast.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya