Premier Oil Kembangkan 3 Lapangan Gas di Laut Natuna

Proyek Pengembangan Gas Bison, Iguana, dan Gajah Puteri (BIGP)‎ akan menambah cadangan gas sekitar 80 BCF.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Okt 2017, 19:15 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 19:15 WIB
Kepulauan Natuna
Kepulauan Natuna. (Sumber Google Maps)

Liputan6.com, Jakarta - Premier Oil Natuna Sea BV tengah mengembangkan lapangan gas Bison, Iguana, dan Gajah Puteri (BIGP)‎. Ketiga lapangan gas tersebut merupakan bagian dari Wilayah Kerja Natuna Sea Block A di Laut Natuna Kepulauan Anambas.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi  (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan, proyek tersebut meliputi pengembangan tiga sumur subsea masing-masing di Lapangan Bison, Iguana dan Gajah Puteri, pada kedalaman sekitar 80 meter dari permukaan laut. 

"Di tengah-tengah rendahnya harga minyak dunia, industri hulu migas tanah air masih mampu bergerak di kuartal keempat 2017 yang ditandai dengan dimulainya pengembangan tiga lapangan," kata Wisnu, di Jakarta, Kamis (12/10/2017).‎

Proyek pengembangan ini telah dimulai, dengan ditandatanganinya kontrak jasa pembangunan (Engineering Procurement Construction and Installation‎/EPCI) antara Premier dengan kontraktor pelaksana PT Timas Suplindo pada tanggal 10 Oktober 2017.

Wisnu menyebutkan, ‎lingkup pekerjaan EPCI tersebut juga termasuk pekerjaan modifikasi di fasilitas Anjungan Pelikan WHP, Naga WHP, GB CPP dan AGX.

“Ini merupakan progres penting bagi proyek tersebut, sekaligus menunjukkan bahwa industri hulu migas Indonesia masih menggeliat, meskipun harga minyak dunia belum sepenuhnya pulih,” tutur Wisnu.

Produksi dari Lapangan Bison dan Iguana di Natuna akan dialirkan melalui pipa masing-masing sejauh 8 km dan 6 km ke menuju Anjungan Pelikan sebelum diteruskan ke fasilitas Gajah Baru CPP untuk diproses.

Sedangkan produksi dari Lapangan Gajah Puteri akan dialirkan melaui pipa sejauh 42 km ke Anjungan AGX dengan sistem kontrol dari Anjungan Naga. 

Proyek Pengembangan Gas BIGP ini akan menambah cadangan gas sekitar 80 BCF, dengan produksi maksimum sebesar 60 MMscfd dan produksi kondensat sekitar 1100 bopd. 

"Proyek tersebut diharapkan selesai pada akhir kuartal ketiga tahun 2019 untuk memenuhi komitmen penjualan gas yang telah ada," tutup Wisnu. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya