Jaga Natuna, Menko Luhut Bakal Kerahkan Tanker hingga Satelit

Menko Luhut akan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk menjaga laut Natuna, Kepulauan Riau dari berbagai ancaman

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 13 Sep 2017, 15:15 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 15:15 WIB
20170222-IBRAF 2017 Resmi Dibuka-Bandung
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan pada Konferensi Internasional dan Pertemuan Tahunan ke-5 OIC IBRAF di Kota Bandung, Rabu (22/2). Acara itu dihadiri 40 negara di berbagai belahan negara Islam. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan akan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk menjaga laut Natuna, Kepulauan Riau dari berbagai ancaman. Ancaman itu termasuk pencurian sumber daya alam, maupun yang menyangkut aspek pertahanan dan keamanan kedaulatan maritim Indonesia.

"Sekarang kita sedang melihat bagaimana kita mengamankan Natuna. Laut Natuna menjadi penting, baik dari aspek ikan maupun pertahanannya," tegas Luhut saat Rapat Kerja (Raker) RKA K/L dengan Banggar DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Luhut akan mengusulkan pengerahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) lengkap dan terintegrasi di wilayah Natuna untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan tersebut.

"Kami usulkan penggunaan satelit, drone, pesawat terbang, tanker, kapal ikan, kapal Badan Keamanan Laut (Bakamla), itu nanti satu terintegrasi," ujar Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini.

"Kalau ini berjalan, kita akan menunjukkan negara kepulauan dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I-IV bisa dikendalikan sebagai negara maritim terbesar di dunia," ucap Luhut.

Oleh karenanya, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan satu sensor yang dapat mendeteksi keberadaan kapal selam nuklir dari negara lain di Laut Natuna.

"Lalu lalang kapal selam nuklir dari negara tertentu, pasti bisa dimonitor karena kita dan BPPT sudah mengembangkan satu sensor yang ditanam di Selat Sunda. Kita kembangkan sensor itu dengan biaya tidak terlalu mahal," jelas Luhut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya