SCMA Raih Penghargaan Perusahaan Terbuka Terbaik di Bidang Media

PT Surya Citra Media Tbk dapat penghargaan sebagai perusahaan terbuka terbaik di sektor advertising, percetakan, dan media dalam Top Emiten.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Nov 2017, 04:50 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2017, 04:50 WIB
(Foto: Liputan6.com/Achmad Dwi)
PT Surya Citra Media Tbk raih penghargaan perusahaan terbuka terbaik di bidang media

Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) memperoleh penghargaan sebagai perusahaan terbuka terbaik di sektor advertising, percetakan, dan media dalam Top Emiten 2017.

Penghargaan ini merupakan bagian dari Top Capital Market 2017, yakni penghargaan yang diberikan pada perusahaan publik dan manajer investasi yang memiliki kinerja serta prospek bisnis yang baik.

Penghargaan ini diberikan majalah BusinessNews Indonesia bekerja sama dengan Asia Business Research Center (ABRC) serta sejumlah lembaga serta asosiasi bisnis dan pasar modal.

Ketua Dewan Juri Top Capital Market 2017, Erry Firmansyah mengatakan, ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada emiten dan pelaku pasar modal yang memiliki reputasi yang baik.

"Tujuan penyelenggaran kegiatan Top Capital Market 2017 ini adalah membangun kepercayaan masyarakat dan citra positif emiten maupun pelaku pasar modal Indonesia," kata Erry dalam Gala Dinner Top Capital Market 2017 di Balai Kartini Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Terkait kategori Top Emiten, penilaian berdasarkan analisis kinerja keuangan tahun 2015-2016 dan semester I 2017. Adapun penilaiannya menggunakan metode Laba Plus serta menilai prospek bisnis perusahaan ke depan.

CEO BusinessNews Indonesia, Lutfi Handayani, mengatakan, tujuan dari acara ini ialah meningkatkan kinerja perusahaan terbuka atau emiten, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pasar modal, serta membangun kepercayaan masyarakat.

Dia menambahkan, penerima penghargaan ini mewakili sektor bisnis masing-masing.

"Perusahaan pemenang Top Capital Market, perusahaan tertinggi di sektornya dan prospek bisnis yang baik. Tentu ini pertanda yang dilakukan manajemen memberikan hasil yang baik," ungkap dia.

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan mengapresiasi prestasi yang diraih emiten. Dia mengatakan, kinerja emiten menggerakkan ekonomi nasional.

Sejalan dengan itu, dia juga menduga, terdapat kesulitan melakukan penilaian karena kinerja pasar modal saat ini positif.

"Kalau kita perhatikan ekonomi Indonesia yang berdampak pasar modal, kami menduga mungkin menemui kesulitan memilih pelaku pasar kategori Top Capital Market," ungkap Nicky.

Sementara itu, Head of Corporate Communication SCMA, Irnawati W Kahardja, mengapresiasi penghargaan tersebut. Dia menegaskan, perseroan akan terus berupaya meningkatkan kinerja ke depannya.

"Kita merasa terapresiasi atas kinerja keuangan 2015-2016, dan juga kinerja good corporate governance sesuai kriteria-kriteria yang diberikan panitia dari BusinessNews Indonesia," ujar dia.

Sebagai tambahan, beberapa perusahaan yang meraih penghargaan Top Emiten 2017, antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk sektor kosmetik, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) untuk sektor garmen dan tekstil, PT Jasa Marga Tbk untuk sektor jalan tol, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk sektor telekomunikasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

SCMA dan Emtek Raih Penghargaan Perusahaan Media Paling Inovatif

Sebelumnya PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) didaulat menjadi perusahaan terbaik dalam berinovasi. Keduanya mendapat penghargaan The Winner of Indonesia Most Innovative Business Award 2017 Category Advertising, Printing, and Media yang diselenggarakan Warta Ekonomi.

Founder Warta Ekonomi, Fadel Muhammad, mengatakan, inovasi merupakan hal yang penting untuk mendorong kemajuan perusahaan. Inovasi merupakan sebuah gagasan untuk membuat hal-hal baru.

"Kita sadar inovasi sangat penting menjadi dorongan perusahaan maju. Pak Wapres ketika pidato CEO Award, pengalaman beliau, perusahaan profit besar karena mengimplementasikan inovatif yang bagus," kata dia dalam acara Warta Ekonomi-Indonesia Most Innovative Award 2017, Jakarta, Jumat 24 Februari 2017.

Penghargaan ini diberikan setelah Tim Riset Warta Ekonomi melakukan penilitian dengan metode desk research. Serangkaian kegiatan pada desk research hingga skoring dilakukan pada 27 Desember 2016 hingga 20 Januari 2017.

Dalam desk research, kandidat dipilih berdasarkan laporan tahunan dan pantauan Tim Riset Warta Ekonomi. Di desk research terdapat kurang lebih 250 perusahaan yang tergolong sebagai perusahaan inovatif yang terbagi ke beberapa kategori.

Dalam desk research informasi digali dengan memasukkan kriteria seperti sejarah perusahaan, inovasi produk dan jasa, serta strategi perusahaan dalam kompetisi dan mengembangkan perusahaan dari 2013-2015. Selain itu juga menimbang kinerja keuangan pada 2013 sampai 2015.

Setelah mendapatkan seluruh informasi di desk research, ditentukan pemenang dalam tiap kategori. Dasar kriteria juga mempertimbangkan beberapa kriteria, yakni visi dan misi dalam tiga sampai lima tahun ke depan, realisasi dan eksekusi strategi yang digunakan, keaslian produk, dan kemajuan kinerja bisnis perusahaan dan pengaruh pada pasar.

Dari serangkaian penelitian tersebut, didapat 93 perusahaan inovatif dengan inovasi terbaik di masing-masing kategori industri. Kemudian ada enam perusahaan inovatif yang mendapat special mention.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan, kegiatan ini penting sebagai apresiasi karena berinovasi dalam menghasilkan barang dan jasa. Menurut dia, kompetisi penting untuk menghadapi tantangan global.

"Peranan inovasi dalam ekonomi global semakin penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat barang dan jasa yang berubah dengan cepat," kata Oke.

Menurut dia, inovasi diperlukan untuk memenangi persaingan global yang ketat. Terlebih ekonomi global saat ini juga semakin menantang.

"Kita ketahui ekonomi global dihadapkan rendahnya permintaan komoditas, lambatnya permintaan dunia, walaupun akhir ini tren positif tapi lambat kemudian arah kebijakan negara maju sangat berimbas ekonomi dunia termasuk Indonesia," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya